Ruang Cinta Pusaka

Antara Sawahlunto dan Kota Bogor

6127
×

Antara Sawahlunto dan Kota Bogor

Sebarkan artikel ini
sawahlunto
Sawahlunto Kota Berbudaya.

BOGOR, Kobra Post Online – Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia, memuji Kota Sawahlunto, tempat penyelenggaraan Seminar Nasional Jaringan Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia.

Seminar Nasional JKPI yang diselenggarakan pada Sabtu, 17 September 2022 dihadiri oleh Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, Staf Akhli Menteri PUPR Dadang Rukmana, Direktur Pengembangan Destinasi ll Kemenparekraf Wawan Gunawan, dan Manager George Town Heritage Malaysia, Mohammad Hijas Sahari.

Bima memuji atas keberhasilan pengelolaan kota tua Sawahlunto, sebuah Kota Pusaka yang istimewa, kaya dengan sejarah dan budaya, hingga diakui oleh UNESCO menjadi menjadi kota warisan dunia. Menurut Bima, bukan pekerjaan gampang untuk menjaga dan mengelola kota tua atau Kota Pusaka, namun Kota Sawahlunto telah berhasil melakukan hal itu.

Pujian ini sangat terasa ironis jika dikaitkan dengan kondisi kepusakaan dan kecagar budayaan di Kota Bogor akhir-akhir ini. Di tengah-tengah maraknya tuntutan agar atraksi Dugem Glow Kebun Raya Bogor dihentikan kegiatannya. Nah, alangkah masuk akal jika Kawasan Cagar Budaya di Kota Bogor, juga disikapi seperti makna pujian yang dilontarkan Bima Arya kepada Kota Sawahlunto.

Apa kekurangan Kota Bogor dibandingkan dengan Kota Sawahlunto yang berhari jadi pada 1 Desember 1888? Perbedaan usia yang kelewat jauh, lebih dari empat abad. Kota Bogor sangat jelas memiliki aset budaya dan tinggalan sejarah kota yang amat kaya dan beragam, dari masa prasejarah hingga masa kolonial.

Akan halnya dengan Kota Sawahluto, perlu diberi catatan dan sekaligus pelajaran untuk Kota Bogor. Catatan terkait dengan lingkup kecagar budayaan dan pariwisata, yang sebenarnya untuk Kota Bogor tak jauh-jauh mencari.

Baca juga: Gedung Kesenian Kamuning Gading Terbengkalai
Kota Sawahlunto

Pelajaran apa dari Kota Sawahlunto untuk Kota Bogor, yang kaya tinggalan bangunan masa kolonial, juga kaya akan wisata kulinernya? Sawahlunto yang hari ini memiliki kebanggaan atas penetapan UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia. Tentu akan mengenang Wali Kota Amran Nur yang mulai menata Kota Sawahlunto dari julukan kota hantu menjadi kota yang memiliki predikat Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya.

Anwar Nur yang pada tahun 2003 terpilih menjadi Wali Kota Sawahlunto langsung membuat pertemuan dengan warga. Berdasarkan pertemuan itu, Amran tahu bahwa yang harus ia lakukan adalah mengerek daya beli mereka. Kalau ekonomi sudah beres, pendidikan, agama, yang lain-lain gampang.

Setelah ekonomi bergeliat, Amran menarik orang-orang dari luar Sawahlunto untuk datang. Objek-objek wisata baru dibangun. Terowongan tambang warisan kolonial Belanda yang sudah lama ditinggalkan, dibuka lagi dan setelah diperbaiki serta standard keselamatannya terjamin, juga dijadikan daya tarik. Bangunan-bangunan peninggalan Belanda direnovasi sesuai dengan bentuk aslinya.

Khusus di bidang pariwisata, ia memiliki konsep bahwa pariwisata adalah bisnis dan bukan program. Sawahlunto harus untung. Keuntungan itu untuk menggenjot pendapatan asli daerah. Pada tahun 2006, di Sawahlunto ia bangun “water boom” yang pertama di Sumatera Barat. Tiga tahun kemudian, pemerintah Sawahlunto mulai menangguk laba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *