BOGOR, Kobra Post Online – Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Bogor, M. Habibi Zaenal Arifin mengapresiasi PWI Kota Bogor yang sudah menginisiasi Publik Hearing yang menghadirkan para Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor.
“Saya sangat mengapresiasi PWI, apalagi kegiatan ini menjadi salah satu bagian sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Bogor,” kata Habibi saat membuka Dengar Pendapat Umum (Public Hearing) bersama Bacalon Wali Kota Bogor di Taman Ekspresi Sempur pada Sabtu (1/6) kemarin.
Lanjut Habibi, untuk Pilkada di Kota Bogor tahun ini dipastikan tidak ada calon yang maju dari perseorangan (independen).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber diantaranya para Bacawalkot Bogor, akademisi tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Bacawalkot yang hadir diantaranya Sendi Fardiansyah, Regina Andriane, Halim Dermawan, Aji Jaya Bintara, Eka Maulana, Jenal Mutaqin, dan Atang Trisnanto.
Baca juga: 204 Anggota PPS Untuk Pilkada Kota Bogor Dilantik
Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor, Arihta Utama Surbakti mengatakan bahwa kegiatan Public Hearing bertujuan untuk memberikan ruang bagi para bacalon untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada publik, serta untuk mendapatkan masukan dan saran dari masyarakat.
“Pilkada tahun ini merupakan momen penting bagi masyarakat Kota Bogor untuk menentukan pemimpin baru yang akan membawa kota ini ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Arihta mengungkapkan bahwa PWI Kota Bogor sebagai organisasi wartawan terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat, dan berimbang kepada masyarakat terkait Pilkada ini.
Salah satu cara untuk memberikan informasi tersebut, sambung Ari, dengan menyelenggarakan Public Hearing bersama para Bacalon Wali Kota Bogor.
“Public Hearing ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat para Bacalon, serta untuk mengetahui visi dan misi mereka dalam membangun Kota Bogor,” jelasnya.
Baca juga: Bawaslu Lantik 18 Anggota Panwaslu Kecamatan se-Kota Bogor
Lanjut Ari, melalui Public Hearing PWI Kota Bogor ingin memberikan platform yang transparan dan inklusif bagi para calon untuk berinteraksi langsung dengan pemilih potensial, memperkenalkan diri mereka, serta menjelaskan rencana mereka untuk masa depan Kota Bogor.
“Sehingga, dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat Bogor untuk secara langsung terlibat dalam proses politik lokal, serta membuat keputusan yang terinformasi dalam memilih pemimpin yang tepat bagi Kota Bogor ke depan. Sekaligus untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 khususnya di Kota Bogor,” katanya.
Secara simbolis diakhir diskusi sepakat menolak para calon, KPU, Bawaslu dan PWI Kota Bogor terhadap kampanye hoaks dan black campaigne.
