BOGOR, Kobra Post Online – Sangat ironis, ketika Kabupaten Bogor sudah berusia 542 tahun masih banyak warganya yang belum menikmati penerangan di malam hari.
Akibat gelap karena belum mendapatkan aliran listrik, disaat malam hari warga hanya mengandalkan penerangan lampu seadanya dengan bahan bakar minyak.
Seperti di Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, tercatat masih 94 Kepala Keluarga (KK) rumahnya masih gelap karena belum menikmati aliran listrik.
“Sebetulnya melalui program Jabar Caang, kami mengajukan 135 KK untuk mendapatkan penerangan listrik, tapi yang terealisasi hanya 41 KK,” kata Kepala Desa Wargajaya, Eman Suryatman saat kegiatan sosialisasi listrik masuk desa melalui program Jabar Caang di aula kantor desa setempat, Kamis (6/6).
Eman berharap, secara bertahap pengajuannya semua dapat terealisasikan.“Sekarang baru 41 KK rumahnya terpasang aliran listrik. Jadi sisanya 94 KK harus segera direalisasikan,” harap kades yang akrab disapa Jaro Bancet.
Hariman perwakilan dari Dinas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Jawa Barat mengatakan, pemasangan aliran listrik dalam program Jabar Caang, datanya diperoleh dari SIPD (Sistim informasi Pemerintah Daerah) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat.
“Di Desa Wargajaya kita pasang di 41 KK. Tidak sesuai yang diajukan mungkin akibat kurangnya komunikasi kepala desa dan camat, padahal sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi,” ujarnya.
Baca juga: Listrik Masuk Desa, “Habis Gelap Terbitlah Terang”
Selain itu, sambung Hariman, tidak lolos verifikasi karena ada data yang ganda. “Jadi sebelumnya kita melakukan verifikasi ada nama nama dobel atau ganda,” jelasnya.
Di Kabupaten Bogor, kata dia, berdasarkan pengajuan yang masuk ke SIPD penyambungan aliran listrik akan dipasang di 5 desa berjumlah 253 sambungan.
Untuk diketahui, sambung Hariman, Dinas ESDM memberikan sambungan aliran listrik tidak hanya mengacu kepada SIPD, tapi ada dari program CSR swasta dan program BPBL (Bantuan Pasang Baru Listrik) bagi rumah tangga tidak mampu, yang merupakan program Kementerian ESDM.