Sorot Desa

Anggaran DD Tahap 1, Desa Candali Bangun Jalan dan TPT

133
×

Anggaran DD Tahap 1, Desa Candali Bangun Jalan dan TPT

Sebarkan artikel ini
Desa Candali bangun jalan lingkungan dan TPT. (Foto: Dok. Junaedi).

BOGOR, Kobra Post Online – Pemerintah Desa Candali, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, mengalokasikan Dana Desa (DD) 2024 tahap satu dengan membangun jalan dan Tanggul Penahan Tanah (TPT) di dua lokasi.

Kepala Desa Candali, Mad Yani mengatakan bahwa untuk tahap satu ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jalan lingkungan di Kampung Cipanggalur RT 01, 02 RW 02, sepanjang 212 meter dengan lebar dua meter.

“Untuk jalan lingkungan, Alhamdulillah sudah rampung dikerjakan. Saat ini yang masih dikerjakan yaitu TPT beserta jalan di Kampung Neglasari RT 01 RW 04, dengan volume TPT panjang 33 meter, tinggi 3 meter. Sedangkan volume jalannya yaitu panjang 41 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 0,10 meter. Pengerjaannya sudah 10 hari,” kata Mad Yani kepada Kobra Post Online di ruang kerjanya, Jumat (12/7).

Lanjut Mad Yani, anggaran pembangunan jalan lingkungan di Kampung Cipanggalur kurang lebih Rp.91 juta. Sedangkan, TPT serta jalan di Kampung Neglasari sebesar Rp.82.645.000.

“Untuk pengerjaannya dilakukan TPK desa dan swakelola oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.

Kepala Desa Candali saat monitoring pembangunan TPT (kiri) dan jalan lingkungan (kanan).
Baca juga: Desa Candali Gelar Rembuk Stunting, Ini Tujuannya

Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur itu berdasarkan keinginan warga. Maka, ia berharap agar masyarakat dapat merawat jalan tersebut agar tidak cepat rusak.

“Begitupun TPT. Jadi, TPT itu adanya di samping jalan, berhubung jalan ini terbongkar saat pembangunan TPT, maka kita bangun kembali jalan tersebut. Jadi, di Kampung Neglasari ada dua pengerjaan,” jelas Mad Yani.

Kades Candali menggambarkan bahwa kondisi di Kampung Cipanggalur itu hanya jalan setapak. Berdasarkan keinginan masyarakat yang menginginkan akses jalan yang bisa dilintasi oleh mobil, maka Pemdes Candali membuatkan jalan lingkungan itu.

“Kondisinya saat itu jalan setapak. Karena masyarakat ingin jalan bisa masuk mobil, siap menghibahkan tanah, maka desa bangunlah jalan lingkungan yang diinginkan itu. Alhamdulillah saat ini kondisinya bisa masuk mobil, serta memperlancar mobilitas masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *