BOGOR, Kobra Post Online – Sebanyak 103 wartawan media cetak dan elektronik dari berbagai daerah di Jawa Barat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Salak The Heritage, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, selama dua hari Selasa dan Rabu (27-28/12).
Kegiatan UKW yang merupakan angkatan 53, 54 dan 55 ini terselenggara berkat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang secara resmi dibuka Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Pada pembukaan itu turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat dan Ketua PWI Kota Bogor, Arihta Utama Surbakti.
Dihadapan para peserta UKW, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, UKW sangat penting. Untuk itu, Pemprov Jawa Barat mendorong karena akan meningkatkan komunikasi sebagai evaluasi bagi wartawan dalam menghadapi perubahan yang serba cepat, meningkatkan standarisasi dan kualitas wartawan agar lebih profesional sehingga mampu mencerdaskan masyarakat Jawa Barat melalui informasi dan berita yang baik dari sumber yang terpercaya.
Baca juga: Bupati Canangkan Graha Wartawan, Wali Kota Ajak Wartawan Makan Mie
Uu sapaannya menyebutkan, Jawa Barat dengan jumlah penduduk sebanyak 50 juta jiwa yang tersebar di 27 kota atau kabupaten, 6.400 desa dan 700 kelurahan sangat membutuhkan sekali komunikasi yang baik antara pemimpin dan rakyatnya untuk mendukung dalam membuat keputusan-keputusan yang sesuai harapan rakyatnya.
“Kami butuh media dan wartawan yang memiliki integritas yang tinggi. Baik dan tidak sebuah media ditentukan kualitas wartawannya, karena itu UKW adalah kegiatan yang sangat hebat dan memberi manfaat serta efek multi dimensi karena itu Pemprov Jawa Barat mendorong dan mendukung kegiatan UKW,” kata Uu.
Baca juga: Santuni 100 Anak Yatim, PWI Kota Bogor Kukuhkan Koperasi Wartawan Mandiri Sejahtera
Disamping itu, melalui media pemimpin mampu mengatasi keterbatasan pandangan, pendengaran maupun tangan dan rakyat menjadi lebih mudah untuk komunikasi dengan pemimpin.
Apalagi di era digital saat ini, kata Uu, selain kualitas konten yang harus diperhatikan, kecepatan dan ketepatan tayang sangat menentukan, baik atau tidaknya kualitas media dan jumlah pembacanya.
