BOGOR, Kobra Post Online – Peta koalisi partai politik (Parpol) di Pemilihan Wali Kota Bogor hingga kini belum terlihat jelas. Partai-partai politik pemilik kursi DPRD Kota Bogor masih tarik ulur. Sepertinya mereka tidak ingin gegabah dalam menetapkan jagoannya dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akhir November mendatang.
Meski spanduk, baliho mau banner Bakal Calon Wali Kota Bogor sudah bertebaran di sudut – sudut Kota Bogor, namun secara resmi koalisi partai pengusung belum jelas.
Sejauh ini baru Partai Golkar, PAN, Demokrat dan PSI telah mendekrasikan diri dengan nama Koalisi Bogor Maju (KBM). Namun deklarasi KBM belum menyebutkan nama pasangan calon. Kabar terakhir KBM sudah sepakat akan mengusulkan Dedie A Rachim dan Rusli Prihatevy sebagai pasangan calon.
“KBM sudah deklarasi, dan saat ini kami sepakat akan mengusulkan Dedie A Rachim dan Rusli Prihatevy sebagai pasangan calon,” kata Ketua PSI Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso.
Menurut Sugeng, kesepakatan mengusulkan Dedie A Rachim dan M. Rusli Prihatevy sebagai paslon merupakan upaya ikhtiar KBM dalam level Kota Bogor.
Sugeng mengaku masih meyakini bahwa akan ada partai lain ikut bergabung dengan KBM, salah satunya Gerindra Kota Bogor.
Baca juga: Kang Ican Sampaikan Harapan untuk Masa Depan Kota Bogor Jelang Pilkada 2024
Kabar terakhir, Gerindra memberikan sinyal bakal bergabung dengan KBM, ketika jajaran Pengurus DPC Partai Gerindra Kota Bogor melalui Badan Pemenangan Pilkada (Bappda) menyambangi Posko Dedie A Rachim di Jalan Ciremai Ujung, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Senin, (15/7) kemarin.
Alasan para pengurus DPC Gerindra merapat ke Dedie Rachim, salah satunya disebutkan bahwa hasil survei Dedie A. Rachim yang tidak pernah turun, dan sulit dikejar oleh calon lainnya.
“Survei Pak Dedie tidak pernah turun dan sulit dikejar. Tentunya menjadi salah satu pertimbangan kami untuk disampaikan ke DPP Gerindra,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam dalam pertemuan dengan Dedie A. Rachim di Posko Jalan Ceremai Ujung Bogor Tengah.
Dedie A. Rachim berharap dengan kehadiran Partai Gerindra Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa terwujud di Kota Bogor. Sebab, saat ini PAN, Golkar, Demokrat dan PSI sudah berkoalisi dan sudah dideklarasikan Koalisi Bogor Maju.
![Peta Koalisi Pilkada Kota Bogor, 2 atau 3 Poros](https://www.kobrapostonline.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG_20240716_224211-700x400.jpg)
Baca juga: Siapa Bakal Tersingkir dan Siapa yang Melaju
Sebelumya, Gerindra sendiri telah mengerucutkan tiganama yang akan diusung sebagai bakal calon wali lotanya. Yaitu Ketua DPC Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam, dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, seta Sendi Fardiansyah Sekpri Ibu Negara Iriana Jokowi yang sudah mendaftarkan dirinya menjadi Kader Partai Gerindra.
Lalu, siapa pasangan Dedie A. Rachim seandainya Gerindra resmi gabung dengan KBM? Ini akan menjadi pembahasan alot di partai-partai Koalisi Bogor Maju. Tentunya kembali ke Dedie Rachim sendiri yang akan menentukan siapa yang bakal menjadi wakilnya. Apakah dengan Rusli, Jenal, Sopian dan Sendi atau calon alternatif lainnya.
Koalisi Merah Putih Meredup
Sementara itu Koalisi Merah Putih yang diwacanakan oleh PKS dan PDIP kini meredup, karena belum ada tanda-tanda akan melakukan deklarasi.
Minggu (14/7) lalu, PDIP secara resmi menyerahkan surat tugas kepada Dokter Raendi Rayendra sebagai Bakal Calon Wali Kota Bogor dari PDIP. Sebelumya Rayendra, mendapat tugas dari PKB sebagai bakal calon Wali Kota Bogor dari PKB.
Dengan demikian kemungkinan PDIP dan PKB bakal berkoalisi. PDIP dengan 6 kursi dan PKB dengan 4 kursi. Sehingga berjumlah 10 kursi sudah memenuhi 20 persen kursi DPRD yang berjumlah 50 kursi
“Kalau di Kota Bogor sudah jelas bakal calon wali kota dari PDIP Dokter Raendi Rayendra. Dia ditugaskan sebagai calon wali kota dan ditugaskan mencari calon wakilnya,” kata Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono saat menyerahkan surat tugas kepada Rayendra.
![Peta Koalisi Pilkada Kota Bogor, 2 atau 3 Poros](https://www.kobrapostonline.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG_20240716_224318-700x400.jpg)
Baca juga: Polresta Bogor Kota Tangkap 26 Pelaku Pengedar Narkoba
Ono menyebutkan, ada tiga poin dalam surat tugas yang diserahkan kepada Dokter Raendi Rayendra. Pertama, ia harus konsolidasi pemenangan yang melibatkan struktural partai sampai tingkat bawah di anak ranting.
Kedua, menjalin kerjasama dengan partai lain supaya bisa mengusungnya sekaligus mencari wakilnya. Dan yang ketiga, menyusun startegi-strategi pemenangan.
Terkait belum diberikannya rekomendasi kepada Rayendra, Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata menambahkan, bahwa saat ini partainya masih mengevaluasi dan memberi waktu 14 hari sejak diberikannya surat tugas.
Menurut dia, rekomendasi bisa saja dipercepat selama Rayendra bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Konsolidasi diselesaikan, calon wakil wakilnya sudah ada yang telah disetujui oleh DPP, dan tentunya perhitungannya bisa menang.
Baca juga: Polres Bogor Gelar Operasi Patuh Lodaya 2024, Ini Sasarannya
Soal koalisi dengan partai lain, Dadang menyebutkan, koalisi yang paling memungkinkan saat ini dengan PKB, begitu pula dengan PKS juga masih memungkinkan selama ada kecocokan antara calon dari PKS dengan calon dari PDIP.
Kemana Arah Nasdem, PPP, dan PKS?
Kabar terakhir Nasdem menyatakan siap mendukung Sendi Fardiansyah. Dukungan Nasdem diungkapkan Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bogor, Benninu Argoebie.
“Saat ini hanya nama Kang Sendi yang kita rekomendasikan ke DPP Partai Nasdem,” tegas Benninu.
Benninu menjelaskan, bahwa dukungan yang diberikan kepada Sespri Iriana Jokowi tesebut, didasarkan pada komunikasi yang terjalin intens.
“Dari semua bakal calon yang akan berlaga di Pilwakot Bogor, hanya Kang Sendi yang komunikasinya lancar dengan kami. Itu jadi salah satu pertimbangan utama,” ucapnya.
Baca juga: Gerakan Sabtu Menanam, Relawan Pejuang Waktu Tanam Puluhan Pohon
Akankah Nasdem dan berkoalisi? Di DPRD Nasdem memiliki 4 kursi dan PPP 3 kursi, sehingga berjumlah 7 kursi. Namun belum bisa memenuhi 20 persen kursi di DPRD sehingga masih harus menarik parpol lain, salah satunya dengan PKS.
Parpol pemenang pemilu di Kota Bogor dengan jumlah 11 kursi di DPRD ini, sebetulnya bisa mengusung sendiri calonnya.
Seandainya PKS mengusung sendiri pasangan calonnya maka Nasdem dan PPP harus memilih ikut KBM atau koalisinya PDIP dan PKB begitu pula jika PKS ikut gabung KBM atau koalisinya PDIP-PKB.
Akankah terjadi dua poros atau tiga poros. Kita tunggu dalam beberapa Minggu kedepan jelang dibukanya pendaftaran pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor akhir Agustus 2024 mendatang.