Kobra Post Online – Menjelang dibukanya pendaftaran pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor oleh KPU yang dijadwalkan akhir Agustus 2024, sejumlah partai politik di Kota Bogor semakin intensif melakukan komunikasi untuk menentukan siapa jagoan yang akan diusungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak November 2024 mendatang.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016, partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah dengan menggunakan persentasi kursi hasil pemilu terakhir, yaitu 20 persen dari jumlah kursi yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Berdasarkan perolehan kursi DPRD Kota Bogor hasil Pemilu 2024, PKS 11 kursi, Golkar 7 kursi, Gerindra 6 kursi, PDIP 6 kursi, PAN 5 kursi, Nasdem 4 kursi, PKB 4 kursi, Demokrat 3 kursi, PPP 3 kursi dah PSI 1 kursi. Total keseluruhan kursi di DPRD Kota Bogor yakni 50 kursi.
Sebagai partai pemenang pemilu di Kota Bogor, PKS bisa memajukan sendiri calonnya dalam perhelatan Pilkada Kota Bogor tahun 2024, karena sudah memenuhi 20 persen kursi di DPRD Kota Bogor. Sedangkan parpol lainnya, harus berkoalisi untuk memenuhi 20 persen sesuai diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016.
Sebelum menentukan pasangan calon yang akan diusungnya, para partai politik kini mulai menjajaki koalisi. Sejauh ini baru Koalasi Bogor Maju (KBM) yang sudah terbentuk.
Baca juga: Raharja Gawe Rancage
KBM terbentuk mengikuti Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang telah memenangkan Pilpres pasangan Prabowo -Gibran. KBM terdiri dari PAN, Golkar, Demokrat dan PSI. Namun hingga saat ini, Gerindra belum gabung dengan KBM. Kemungkinan, Gerindra belum gabung karena sedang menaikan posisi tawar untuk menyodorkan calonnya. Seandainya Dedie A. Rachim disepakati KBM menjadi calon wali kotanya. Di KBM yang sudah sepakat baru PAN dan Demokrat mengusung Dedie A. Rachim, sedangkan Golkar menyodorkan Rusli Prihatevy.
Dari lima nama yang muncul di Partai Gerindra telah mengerucut menjadi tiga nama, dua dari internal. Yaitu Ketua DPC Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam, dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, serta dari eksternal Sendi Fardiansyah yang merupakan Sekpri Ibu Negara Iriana Jokowi.
Sedangkan dua nama lainnya yaitu Dedie A, Rachim sudah menjadi kader PAN, dan Dokter Raendi Rayendra sudah mengantongi KTA dari PDIP.
Kabar terakhir Sendi Fardiansyah, menyambangi kantor DPC Partai Gerindra Kota Bogor untuk mengambil formulir pendaftaran sebagai calon anggota partai besutan Prabowo Subianto.
Baca juga: Kepolisian Kamboja Belajar Tentang Pemberdayaan Polwan
Selain KBM, PKS dan PDIP Kota Bogor kini intensif melakukan komunikasi politik, bahkan sudah muncul wacana koalisi Merah Putih. Seandainya PDIP dan PKS sepakat berkoalisi, kemungkinan pasangan yang diusung yaitu Atang Trisnanto dan Dokter Raendi Rayendra.
Atang telah resmi mendapat rekomendasi dari DPP PKS untuk maju menjadi Bakal Calon Wali Kota Bogor. Sedangkan, Dokter Raendi Rayendra dengan mengantongi KTA PDIP juga mendapatkan penugasan dari PDIP untuk mensosialisasikan dirinya sebagai Bakal Calon Wali Kota Bogor dari PDIP. Selain penugasan dari PDIP, Bakal Calon Wali Bogor dengan tagline Bogor Glowing itu juga mendapat penugasan dari PKB sebagai bakal Calon Wali Kota Bogor dari PKB.
Lalu kemana arah Partai Nasdem dan PPP yang juga memiliki kursi di DPRD Kota Bogor? Akankan Nasdem dan PPP bergabung dengan koalisi KBM, atau koalisinya PDIP dan PKS yang telah mewacanakan Koalasi Merah Putih. Atau membuat poros baru dengan menarik partai lain seperti Gerindra yang hingga saat ini belum memutuskan masuk KBM? Kita tunggu, siapa bakal tersingkir dan siapa yang akan melaju di Pilkada Kota Bogor tahun 2024.