BOGOR, Kobra Post Online – Sebanyak 25 ribu rumah atau keluarga di Kota Bogor masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Angka tersebut sudah berkurang dari total jumlah sebelumnya yakni 35.880 rumah.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Sofiah Syarifah selaku Ketua Tim Percepatan ODF dalam acara deklarasi dan penandatanganan komitmen percepatan ODF di Lapangan P dan K Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Rabu (6/9).
“Kami sudah ada data by name by adress dan sudah membuat tabulasi serta mulai pengisian aplikasi Rasajaga. Kami juga dibantu para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menjadi direktur ODF melakukan pendataan, pemicuan, dan menggalang CSR untuk bantuan penanganan melalui pembangunan septic tank komunal dan lainnya,” terangnya.
Selain itu, sambungnya, melalui pengadaan Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal.
Baca juga: 115 Keluarga di Cilendek Barat Terima Bansos RTLH
Lanjut Sofiah, untuk penanganan ODF ini, selaib dasi APBD Kota Bogor juga dibantu dengan pendanaan yang diberikan APBN dari Dana Alokasi Khusus (DAK) serta CSR masyarakat, komunitas dan perusahaan.
“Angkanya 30,9 persen. namun mencukupi untuk mengikuti mendukung kota sehat atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) award karena minimal 80 persen untuk kategori terbawah (Swasti Saba Padapa),” ungkapnya.
Dalam acara tersebut 47 Kelurahan yang ada di Kota Bogor mendeklarasikan komitmen untuk terbebas BABS atau ODF.
Ketua Tim Percepatan ODF Kota Bogor, itu mengatakan, deklarasi ini merupakan lanjutan dari dua deklarasi yang sebelumnya sudah dilakukan pada tahun 2022 dan Juni 2023 lalu.
Baca juga: Atang Trisnanto Ajak Umat Muslim Bangun Keluarga Rabbani
Saat ini, lanjut Sarifah, di setiap wilayah kelurahan di Kota masih ada 200-600 rumah yang BABS dari total 25 ribu rumah atau keluarga di Kota Bogor yang masih BABS. Tapi sudah ada pengurangan sebelumnya berjumlah 35.880 rumah atau keluarga.
Sementara itu Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, ODF menjadi indikator utama tingkat kesejahteraan dan kemajuan peradaban sebuah wilayah.
“Hasi ODF itu bukan saja soal penghargaan kota bersih melainkan soal kemanusiaan,” ujarnya.