Sorot Desa

Cegah Stunting, Desa Tegallega Cigudeg Gelar Rembuk Stunting

2628
×

Cegah Stunting, Desa Tegallega Cigudeg Gelar Rembuk Stunting

Sebarkan artikel ini
Rembuk Stanting Desa Tegallega
Kegiatan Rembuk Stanting Desa Tegallega. (Foto : Dok. Alek)

BOGOR, Kobra Post Online – Dalam rangka pencegahan stunting atau kondisi gizi kronis, Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor menggelar rembuk stunting.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Desa Tegallega, Kamis (15/10) ini, bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para kader Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) desa setempat terkait bahaya stunting.

Adapun sebagai narasumber pada acara itu yakni, bidan desa, Kasi PKM Kecamatan Cigudeg dan pendamping desa.

Bidan Desa Tegallega, Relih dalam pemaparannya menjelaskan arti dari stunting, serta cara pencegahannya dengan pemberian makanan yang sehat dan benar kepada anak.

“Stunting adalah gizi buruk terhadap anak. Oleh karena itu, untuk pencegahannya kita harus memberikan makanan kepada anak sesuai dengan anjuran dokter. Seperti pemberian ASI (air susu ibu) yang merupakan makanan terbaik bagi bayi,” papar Relih.

Salah satu gejala stunting, lanjutnya, yaitu terhambatnya pertumbuhan fisik, sehingga perawakan anak lebih pendek dari anak normal lainnya. Selain itu, perkembangan otaknya pun akan terganggu, akhirnya anak memiliki keterlambatan berpikir.

“Dengan adanya rembuk ini, para kader harus tahu tentang stunting. Jangan sampai ada balita atau anak-anak yang terkena gejala stunting di Desa Tegallega ini,” harapnya.

Pendamping Desa Tegallega, Abah TB menambahkan, betapa pentingnya sosialisasi tentang stunting ini bagi masyarakat.

“Ibu-ibu kader harus memberikan pengetahuan, apa itu stunting pada warga Tegallega ini, karena sangat berbahaya bagi perkembangan dan pertumbuhan anak,” kata Abah TB.

Baca juga : Desa Cilebut Barat Bangun Stadion Mini Tugu Lonceng

Menurutnya, sebagai upaya pencegahan terjadinya gizi buruk pada anak yaitu bagi ibu hamil harus rajin memeriksakan kandungannya.

“Karena kita tidak tahu apakah bayi dalam kandungan itu sehat atau tidak,” pungkasnya.

Reporter              : D. Alek

Editor                    : Rangga A.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *