BOGOR, Kobra Post Online – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil bulan penimbangan balita, dari 100.000 anak balita di Kota Bogor tercatat ada 2.001 balita rawan stunting.
Dari data itu, kata Dedie, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan intervensi untuk mencegah stunting dengan melakukan berbagai upaya. Di antaranya yakni bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional dengan memberikan bantuan ayam dan telur.
“Data balita rawan stunting ini akurat, karena by name by address,” kata Dedie saat menyerahkan bantuan ayam dan telur kepada warga Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa (2/5) lalu.
Oleh karena itu, lanjut Dedie, dengan adanya data yang akurat Pemkot Bogor bisa intervensi langsung dengan multi program, seperti menerima bantuan dari Badan Pangan Nasional berupa ayam dan telur yang nanti akan didistribusikan kurang lebih selama 3 bulan.
Selain melakukan multi program, sambungnya, Pemkot Bogor juga memiliki berbagai program, di antaranya adalah orang tua asuh dan rantang kasih.
“Jadi dari 2.001 yang terdata dalam bulan penimbangan balita, ada 1.000 yang diintervensi langsung oleh PNS Kota Bogor melalui program ASN dengan menyisihkan penghasilannya untuk memberikan telur ini dalam rangka penanganan stunting,” kata Dedie yang didampingi bunda peduli stunting, Yantie Rachim.
Lanjut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, dari data yang tercatat kebutuhan gizi tambahan ini berasal dari keluarga pra sejahtera. Sehingga, perlu ada kerja sama dari semua pihak untuk turut serta berkontribusi melakukan penanganan stunting dan pencegahan risiko stunting.
“Mudah-mudahan kafe, restoran, warung juga bisa berperan. Untuk itu ini harus digerakan oleh kita semua di tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan, untuk mengajak peran serta masyarakat, dunia usaha dalam memberikan bantuan, CSR yang isinya makanan harian sayur, buah, daging yang bisa membantu berkontribusi dalam program stunting,” paparnya.
Dedie menambahkan, penyaluran bantuan ayam dan telur kepada warga Kelurahan Cibadak adalah program pemerintah untuk bantuan pangan dalam penurunan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan.
Penyaluran dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Utama Bogor sekaligus launching program pemerintah untuk bantuan pangan.
Baca juga: Cegah Stunting, Kelurahan Katulampa Luncurkan Inovasi GPS Aku
Sementara itu, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani mengatakan, badan pangan merupakan badan yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo, dimana salah satu tugasnya menyelesaikan permasalahan terkait kerawanan pangan, di antaranya adalah stunting.
“Dalam melaksanakan penyaluran ini berdasarkan tugas dari presiden pada awal Maret bahwa ada dua hal yang jadi perhatian. Pertama adalah bantuan pangan beras untuk para KPM (keluarga penerima manfaat) yang miskin dan yang kedua menangani stunting,” katanya.
Badan pangan sebagai pengelola cadangan pangan nasional ditugaskan menyalurkan beras, telur dan ayam.
“Dengan harapan masyarakat yang membutuhkan mendapatkan asupan yang terpenuhi untuk gizinya, sehingga dapat memperbaiki kualitas anak-anaknya,” ujarnya.
Di Kota Bogor, lanjut Rachmi, Badan Pangan memberikan bantuan telur dan ayam kepada 8.152 keluarga yang berisiko dan rawan stunting.
“Stunting yaitu masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak,” pungkasnya.