BOGOR, Kobra Post Online – Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan tetap akan menyiagakan RS Lapangan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada momen Ramadhan dan Idul Fitri.
“Masa operasional RS Lapangan akan habis pada 18 April 2021. Tapi menurut saya, kita harus dapat mengantisipasi gelombang kedua. Kita tidak boleh lengah, karena banyak Negara yang lengah hingga terjadi gelombang kedua. Kalau kita mampu melewati bulan Ramadhan tidak ada lonjakan kasus, Insya Allah aman. Tapi kalau Ramadhan terjadi lonjakan, dan ketersediaan ruang isolasinya di rumah sakit tidak ada, bagaimana?,” kata Bima usai mengikuti apel Satgas Covid-19 Kota Bogor di Lapangan Pusdikzi, Jalan Sudirman, Bogor Tengah. Senin (12/04).
Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, lanjutnya, menunjukan tren yang cukup menurun. Hal ini berdampak pada tingkat keterisian ruang isolasi pada 21 Rumah Sakit se-Kota Bogor. Termasuk Rumah Sakit Lapangan yang ikut mengalami penurunan pasien.
“Data per Minggu (11/4) tercatat, jumlah tempat tidur isolasi yang terisi pada Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor hanya 8 unit atau 12,5 persen dari total yang disiapkan 64 unit. Rinciannya, enam pasien berasal dari Kota Bogor dan dua pasien sisanya dari kota lain,” ungkapnya.
Bima menambahkan, saat ini Inspektorat Kota Bogor sedang melakukan proses review yang hasilnya akan disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Saya sudah komunikasi dengan Kepala BNPB. Saat ini masih dilakukan review oleh Inspektorat. Secara keuangan bagaimana, apakah masih tersedia anggarannya di BNPB atau tidak, itu dulu. Walaupun akan habis, saya ingin tetap lanjut,” jelasnya.
Baca juga : Jaga Harga Pangan Tetap Stabil, Pemkab Bogor Perbanyak Operasi Pasar
Ia menargetkan proses review oleh Inspektorat tersebut akan selesai dalam pekan ini.
“Jika inspektorat reviewnya sudah selesai, mudah-mudahan satu minggu ini ada kejelasan,” ujarnya.
Tentang RS Lapangan Kota Bogor
RS Lapangan Kota Bogor mulai beroperasi pada 18 Januari 2021 untuk meningkatkan kapasitas ruang isolasi yang saat itu mengalami lonjakan pasien Covid-19, sehingga menyebabkan kekurangan tempat tidur.
RS Lapangan yang merupakan kolaborasi BNPB dengan Pemkot Bogor ini terletak di komplek GOR Pajajaran dan memiliki masa operasional selama tiga bulan atau hingga 18 April 2021.
Fasilitas yang tersedia di RS Lapangan antara lain 64 tempat tidur, 8 diantaranya untuk IGD. Selain ruang isolasi, ada juga unit layanan fisioterapi, laboratorium, radiologi mobile, pelayanan gizi, farmasi serta rujukan. Tenaga kesehatan yang bersiaga pada RS Lapangan yaitu 44 perawat, 8 dokter spesialis, 10 dokter umum, 6 radiografer, 2 fisioterapi dan petugas penunjang lainnya.
Reporter : Hamid
Editor : Yaso