BOGOR, Kobra Post Online – Sebuah pentas teaterikalisasi puisi bertema ‘Sunda Wangsa Urang’ digelar dalam acara Tawasulan Akbar Budayawan se-Kota Bogor, pada Jumat (16/8) malam.
Kegiatan ini didedikasikan untuk para pahlawan baik yang tercatat maupun yang tidak tercatat dalam buku sejarah.
Ketua umum Kandaga Urang Sunda, R. Gugum Gumelar menyampaikan bahwa perjuangan dan pengorbanan para pejuang yang telah membawa bangsa Indonesia pada momentum pernyataan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
“Sekarang kita sebagai generasi penerus bisa menikmati kehidupan bebas merdeka tanpa intimidasi, kooptasi, dan marjinalisasi dari bangsa lain dalam membangun negeri tercinta ini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Gugum, harus disyukuri 79 tahun Indonesia Merdeka. “Terima kasih kepada para pahlawan. Mari kita panjatkan doa untuk arawah para pahlawan,” ujar Gugum.

Baca juga: Tawuran Antar Kampung di Rancabungur, 1 Orang Tewas
Selain diisi prosesi babakti Ka Lemah Cai, ada pula kawih Sunda dengan iringan kacapi suling, sajian seni tarawangsa Jagat Layung Salaka Geni, pimpinan Ki Agung Putra Wijaya.
Mengawali tawasulan, teatrikalisasi puisi oleh anak-anak usia TK dan SD yang tergabung dalam Teater Bocah Putra Bangsa menarik perhatian yang hadir.
Dalam tampilannya, anak-anak itu mengilustrasikan kondisi kehidupan urang Sunda Kiwari yang mulai kehilangan jati diri, kehilangan orientasi hidup, buta sejarah, gagap budaya, dan terlunta-lunta tanpa ikatan kebersamaan, serta kesadaran yang dalam.
Heri Cokro sebagai pelatih Teater Bocah mengatakan, teatrikalisasi puisi ini untuk mengajak masyarakat menghargai warisan leluhur, untuk menjadi kekuatan pembangun di saat ini. Agar mampu meninggalkan kebaikan di masa mendatang, serta kesadaran untuk selalu berbuat kebajikan agar mampu meraih keselamatan dan kejayaan.

Baca juga: Di Upacara HUT RI ke-79, Camat Umumkan Bakal Ada GOM di Rancabungur
Pementasan Sunda Wangsa Urang ini dimainkan oleh anak-anak Kampung Pasirangin, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor yang bersekolah di SDN Cipicung 1, dan SDIT Birru Wataqwa Pamoyanan, Bogor Selatan, Kota Bogor. Narasi puisi dan sutradara oleh Heri Cokro serta Fitriani, Guru TK Plus Putra Bangsa.
Ketua panitia Tawasulan, Achmad Gaos merasa bangga dan gembira menyaksikan tampilan teatrikal anak-anak teater bocah ini
“Meskipun usianya masih anak-anak, tapi mereka berani tampil dengan penuh penjiwaan. Ini sesuatu yang positif dalam upaya kita membina generasi muda, Kandaga Urang Sunda tentu apresiatif, dan akan selalu menyediakan ruang dalam berbagai acara untuk menampilkan kreasi seni generasi baru anak bangsa khususnya budaya Sunda,” pungkasnya.