Seminar Internasional di UNB Jadi Ruang Pertukaran Ilmu Lintas Negara

Seminar Internasional di UNB Jadi Ruang Pertukaran Ilmu Lintas Negara

BOGOR, Kobra Post Online – Universitas Nusa Bangsa Bogor (UNB) menjalin kerja sama dengan Universitas Nusa Putera Malaysia dalam kegiatan International Seminar On Government And Civilization Cross-Civilization In The Industrial Revolution 5.0 (ISOGOC V).

Kegiatan yang digelar melalui Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar jaringan) mengusung tema Politics, Science And Environmental Sustainability.  Seminar internasional ini dibuka Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di Auditorium Universitas Nusa Bangsa, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Selasa (2/9).

Wali Kota Bogor mengapresiasi pelaksanaan seminar internasional yang menjadikan Kota Bogor sebagai tuan rumah.

“Sehingga kunjungan ini sebagai bagian dari memperkuat hubungan persaudaraan dan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, dua negara serumpun di ASEAN, dan kunjungan ini menjadi momen penting untuk semakin mempererat kerja sama yang telah terjalin antara Nusa Bangsa dan Putra Malaysia,” ujar Dedie Rachim.

Dedie  mengungkapkan bahwa tema yang diusung sangat relevan dengan tantangan global saat ini, seperti politik, tata kelola pemerintah, transformasi digital, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan serta hubungan antarbangsa.

Seminar Internasional di UNB Jadi Ruang Pertukaran Ilmu Lintas Negara

Dedie menyebut bahwa seminar ini sebagai ruang pertukaran ilmu lintas negara serta lintas disiplin ilmu dan budaya yang diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik sosial dan kebudayaan.

Baca juga: Tri Dharma Perguruan Tinggi UNB, Tranformasi Digital Untuk Kelompok Tani Hutan

“Titik pentingnya adalah kontribusi akademik dalam memberikan masukan konstruktif untuk kebijakan politik dan tata kelola pemerintah dalam pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Ketua Jabatan Faculty Of Human Ecolog Universitas Putra Malaysia yang juga ketua rombongan peserta dari Malaysia, Prof Madya Mohm Mahadee Bin Ismail mengaku kagum atas kehadiran Wali Kota Bogor yang hadir langsung dalam pertemuan internasional ini.

Ia mengatakan bahwa meski situasi kondisi di Indonesia sedang dinamis, namun itu tidak membuatnya takut atau risau.

Ia menjelaskan bahwa penyampaian aspirasi adalah hal yang wajar, sehingga menurutnya tidak ada yang perlu ditakuti, terlebih Kota Bogor merupakan kota yang aman.

Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa  Universitas Putra Malaysia akan terus menjalin hubungan baik dengan Universitas Nusa Bangsa, umumnya dengan Indonesia dan Bogor.

“Dari Kota Bogor ini kami akan  terus melanjutkan jaringan di tingkat akademik dan ke sektor-sektor lain. Kita sama-sama membangun nusa dan bangsa Malaysia dan Indonesia untuk sama-sama memacu kekuatan di Asia,” ujarnya.

Baca juga: GEMA PENTING Isi Kegiatan Dies Natalis UNB 2025

Ia juga menyebut bahwa Indonesia yang saat ini diberikan tanggung jawab dalam kepengurusan ASEAN akan menjadi jalan untuk terus menggalakan hubungan internasional di negara-negara Asia Tenggara ini.

Seminar Internasional di UNB Jadi Ruang Pertukaran Ilmu Lintas Negara

Wakil Rektor I Universitas Nusa Bangsa, Prof Ucu Cahyana, mengatakan seminar ini fokus dalam membahas politics science dan sustainable dengan pertukaran ide gagasan pemikiran dan inovasi yang akan dilakukan.

“Sehingga ini bisa memberikan rekomendasi dan solusi, karena antara politics science dan lingkungan merupakan suatu yang saling berkaitan. Jadi sains tidak bisa berdiri sendiri, politik tidak bisa berdiri sendiri, dan juga lingkungan,” ujarnya.

Apa yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan internasional ini juga sangat relevan dengan kondisi global saat ini, di mana sains mendukung sektor politik dan sebaliknya.

Ia berharap akan ada rekomendasi yang bisa diimplementasikan dalam kebijakan untuk kemajuan sains, teknologi, politik, dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Dengan begitu akan ada ide, gagasan, rekomendasi, solusi terhadap problem yang ada di dunia saat ini,” ucapnya.

Baca juga: UNB Gandeng Pegadaian Gelar Seminar Literasi Keuangan

Sedangkan Keynote speaker ISOGOC V yang tampil yaitu dari Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Sedangkan peserta seminar diikuti kalangan akademisi, peneliti dan pelaku industri dan masyarakat sipil lainnya dari negara Malaysia, Singapura, Pakistan, Cina dan Indonesia

Seminar diikuti 133 orang terdiri dari 33 orang presenter offline, 30 orang presenter online, 45 non presenter dan 25 orang mahasiswa UNB.

Penulis: YasoEditor: Iyan Sopiyan