Sebulan Jelang Pendaftaran Pilkada Kota Bogor Penjajakan Koalisi Semakin Alot

Dedie A. Rachim menerima surat tugas dari PPP.

BOGOR, Kobra Post Online – Jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah (Pilkada) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tinggal sebulan lagi, penjajakan koalisi yang dilakukan partai-partai politik di Kota Bogor semakin alot, komunikasi antar parpol pun semakin intens.

Koalisi Bogor Maju (KBM) yang lebih dulu melakukan deklarasi hingga kini belum menentukan pasangan calon yang akan diusungnya.

KBM terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). KBM terbentuk mengikuti Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang telah memenangkan pasangan Prabowo -Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Di dalam KBM, PAN memiliki 5 kursi di DPRD Kota Bogor, Partai Demokrat 3 kursi di DPRD, dan PSI  satu kursi di DPRD sudah sepakat mencalonkan Dedie A. Rachim sebagai Calon Wali Kota Bogor.  Sedangkan Golkar dengan 7 kursi di DPRD Kota Bogor mencalonkan Rusli Prihatevy.

Partai Gerindra dengan 6 kursi di DPRD Kota Bogor sudah resmi menunjuk Jenal Mutaqin sebagai calon kepala daerah di Kota Bogor.

Lalu, akankah Gerindra bergabung dengan KBM, atau membuat poros sendiri dengan mengajak parpol  lainnya yang belum gabung dengan KBM.

Sendi Fardiansyah menerima urang tugas dari PPP.
Baca juga: Peta Koalisi Pilkada Kota Bogor, 2 atau 3 Poros

“Dengan telah diterimanya surat tugas ini, saya akan terus bekerja. Terutama dalam melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya di Kota Bogor,” kata Jenal Muraqin kepada wartawan seusai menerima surat tugas dari Gerindra.

Sementara itu kabar yang beredar, Dedie A. Rachim bakal menggandeng Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina sebagai calon wakilnya. Padahal  sebelumnya Rusli digadang-gadang bakal menjadi Wakil Dedie  Rachim. Akankah Dedie meninggalkan Rusli Prihatevy?

Rena sendiri telah siap maju dalam perhelatan Pilkada Kota Bogor. Bahkan Rena sudah mengajukan Cuti di Luar Tanggungan Negara (CLTN) agar bisa fokus dalam Pilkada Kota Bogor 2024.

Jenal Muraqin saat menerima surat tugas dari Gerindra.

PKS Maju Sendiri atau Berkoalisi?

Penjajakan koalisi dan komunikasi secara intens terus dilakukan oleh parpol-parpol yang ada di Kota Bogor. Termasuk oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) walaupun PKS bisa mengusung sendiri calonnya tanpa harus berkoalisi. 

Sebagai partai pemenang Pemilu di Kota Bogor, PKS meraih 11 kursi. PKS bisa memajukan sendiri calonnya karena sudah memenuhi 20 persen kursi di DPRD Kota Bogor. Sedangkan parpol lainnya, harus berkoalisi untuk memenuhi 20 persen sesuai diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 10 tahun 2016.

Baca juga: Dari Diskusi Publik Pitulasan #5, Musisi Jalanan Butuh Payung Hukum

DPP PKS sendiri telah menunjuk Atang Trisnanto Ketua DPD PKS Kota Bogor yang kini menjabat Ketua DPRD Kota Bogor sebagai bakal calon Wali Kota Bogor pada pilkada 2024. Namun hingga kini PKS pun belum memutuskan maju sendiri atau berkoalisi dengan partai lainnya.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Atang telah mengajak Annida Alivia sebagai ‘pasangannya’. Kabarnya, Atang telah meminta Annida Allivia untuk aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Cucu pedangdut Evie Tamala itu dianggap dapat mewakili kaum perempuan, dan generasi muda dalam Pilkada Kota Bogor 2024. Annida adalah salah satu Caleg DPD daerah pemilihan Jawa Barat yang meraih suara 899.370  pada Pemilu 2024 lalu.

Rusli Prihatevy bakal calon dari Golkar, dan Atang Trisnanto bakal calon dari PKS.

Atang mengakui memang PKS telah melakukan pendekatan dengan Annida. Namun tidak hanya kepada Annida juga kepada kandidat lainnya.

“PKS terbuka untuk berkoalisi dengan parpol mana pun di Kota Bogor, pada pilkada mendatang,” ujar Atang kepada wartawan.

Baca juga: 96 Peserta Ikuti MTQ ke-46 Tingkat Kecamatan Rancabungur

Lanjut Atang, partainya telah menjaring sejumlah nama kandidat untuk dicalonkan sebagai wakil wali kota. Ada birokrat, politisi, kalangan praktisi, juga ada anak muda.

Atang menyatakan siap bertarung tanpa koalisi, seandainya tidak menemukan kecocokan untuk berkoalisi dengan parpol lain. “Kalaupun ternyata pada akhirnya tidak bertemu koalisi, kami akan tetap maju dengan usungan kami sendiri,” sebutnya.

Rena dan Annida siap maju di Pilkada Kota Bogor.

PDIP, PKB, Nasdem, PPP

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 6 kursi di DPRD Kota Bogor, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 4 kursi di DPRD sehingga berjumlah 19 kursi, sudah bisa mengusung calonnya karena telah memenuhi 20 persen dari 50  kursi di  DPRD Kota Bogor.

Kedua parpol ini sudah menugaskan Dokter Raendi Rayendra sebagai bakal Calon Wali Kota Bogor dari PDIP, dan PKB. Namun koalisi dua parpol ini belum juga terbentuk.

Masih terkait koalisi, Partai Nasdem akhirnya memberikan surat rekomendasi kepada Sendi Fardiansyah Sekpri Ibu Negara Iriana Jokowi.

Surat rekomendasi untuk Sendi diserahkan oleh Ketua DPW Partai Nasdem, Saan Mustofa di Cianjur, pada Selasa (30/7).

Dokter Rayendi Rayendra menerima surat tugas dari PPP.
Baca juga: Kick Off, DPRD Minta Perekaman KTP Pemilih Pemula Capai 100 persen

Terakhir, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah memberikan 4 surat tugas kepada beberapa calon. Yaitu Sandi Sendi Fardiansyah, Dokter Raendi Rayendra, Dedie A. Rachim, dan Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin.

Nasdem di DPRD Kota Bogor memilki 4 kursi, dan PPP hanya 3 kursi. Seandainya Nasem dan PPP bergabung hanya berjumlah 7 kursi. Jika berkoalisi harus menarik partai lainnya untuk memenuhi 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Kota Bogor.