Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Heboh Manusia Berkostum Plastik Berkeliaran di Bogor

400
×

Heboh Manusia Berkostum Plastik Berkeliaran di Bogor

Sebarkan artikel ini

Dedie Rachim Dihadiahi Sampah Plastik

Manusia Berkostum Plastik
Aksi Manusia Berkostum Plastik saat membawa bola dunia dari plastik pada Happening Art di Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (22/4).

BOGOR, Kobra Post Online – Di tengah cuaca cerah dan udara yang sangat gerah di Kawasan Gang Karet RT 03 RW 01 Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, tiba-tiba digegerkan dengan munculnya sosok manusia berkostum plastik.

Kehadiran manusia berkostum plastik ini adalah bagian dari peristiwa Happening Art yang dipentaskan seniman Jangkar Jiwa Media di Halaman Madrasah Attaufiq Gang Karet, Tanah Sareal pada Senin (22/4) kemarin.

Pentas Happening Art yang diinisiasi oleh Akamsi (Anak Kampung Sini) digelar untuk memperingati Hari Bumi tahun 2024.

Peristiwa yang menghadirkan sosok manusia berbusana sampah plastik ini menjadi perhatian warga. Sosok manusia berkostum plastik itu tampak berkeliling di salah satu ruas Gang Karet, terlihat begitu kesulitan membawa beban serupa bola dunia (globe) yang cukup besar dan berat.

Dengan tertatih dia terus menjaga agar bola dunia itu tidak terjatuh dari pundaknya. Setelah menyelesaikan ritual keliling gang, sosok tersebut kembali masuk lapangan Madrasah Diniyah Attaufiq dan melakukan “tawaf” serupa bumi mengelilingi matahari.

Manusia Berkostum Plastik

Tiba-tiba saja hadir sosok lain yang pongah mengenakan busana jas safari, dia sepertinya begitu bernafsu hendak menganeksasi bola dunia yang dibawa manusia berkostum plastik.

Sampai terjadi upaya destruksi dari sosok penguasa zalim itu dengan melubangi setiap sudut bola dunia hingga berlubang-lubang dan kehilangan wujud terbaiknya. Sampai sosok manusia berkostum plastik tersebut kelelahan menyangga bola dunia yang telah rusak, akhirnya dia terjerembab, terkapar tanpa daya.

Dalam kelemahannya, manusia berkostum plastik mencoba menyampaikan pesan-pesan penyadaran pada para hadirin untuk bersama menjaga bumi, sebagai rumah bersama umat manusia agar tetap asri lestari.

Diujung orasi puitisnya, manusia berkostum plastik itu berteriak lantang: “Jangan biarkan cakar-cakar necrofilia yang memuja iblis kematian menghancurkan bumi dan kehidupan. Ayo lolongkan satu kata bersama lawan”.

Kemudian Happening Art ini diakhiri dengan sosok manusia berkostum plastik yang tampak berjalan tertatih menyerahkan seonggok sampah plastik sebagai simbol materi perusak bumi kepada Dedie A. Rachim mantan Wakil Wali Kota Bogor. Untuk memimpin warga menjaga dan memelihara lingkungannya dari segala rupa perilaku merusak kelestarian bumi serta menjadi pelopor menjaga upaya pembangunan yang bervisi lingkungan.
Manusia Berkostum Plastik
Dedie A. Rachim dihadiahi sampah plastik.

Heri Cokro sebagai penulis naskah dan aktor happening art menyampaikan bahwa upaya menjaga daya hidup bumi adalah usaha panjang yang melelahkan.

“Sekecil apa pun, setiap upaya menjaga kehidupan merupakan perjuangan yang sangat berharga demi keberlangsungan hidup bersama,” katanya.

Maka, lanjut Heri Cokro, bagaimana pun hasilnya, kita hanya diharuskan untuk terus mencoba dan berusaha, bekerja dan berkarya.

“Walau tak seberapa tapi tetaplah bersemangat menyampaikan suara kesaksian, menyerukan narasi kesadaran, mewartakan niat baik untuk memuliakan kehidupan,” ungkapnya.

Mantan Wakil Wali Kota Dedie A. Rachim yang baru purna tugas beberapa hari lalu menyampaikan apresiasi atas pementasan happening art.

Dedie mengingatkan kepada warga dan anak-anak sekolah dasar di Tanah Sareal untuk mencermati pesan yang disampaikan pada pementasan teatrikal dalam peringatan hari bumi kali ini. Seperti perkara global warming dan pengrusakan destruktif yang begitu massif terhadap lingkungan.

“Jadi kita harus berupaya menjadi bagian warga dunia yang aktif berusaha menjaga lingkungan. Misalnya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan serta aksi nyata lainnya seperti yang dilakukan Akamsi membentuk Bank Sampah. Inilah upaya nyata menjaga kelestarian bumi sebagai rumah bersama kita semua,” pungkas Dedie.

Senada dengan yang disampaikan Dedie A. Rachim, Ketua bank Akamsi, Rijal Ucok menyampaikan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja, terserang virus mematikan seperti sampah, tapi ini juga harus dikreasikan menjadi sarana ekonomi kreatif.

“Nah, kegiatan ini akan terus kita laksanakan tiap tahun untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga bumi,” ujar Rijal.

Baca juga: Heboh Pentas Happening Art Susuci Diri dan Bumi di Sungai Ciliwung

Kegiatan hari bumi yang digagas Akamsi dan bank sampah ini juga dimeriahkan oleh para seniman Kota Bogor seperti Jangkar Jiwa Media pimpinan Heri Cokro, Trotoar Kreatif binaan Tohir Kulikulo, Madun dan rekan, serta Iyul dan kawan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama Dedie A. Rachim dan ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bumi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *