Info Bogor

Kasus Keracunan Makanan di Bogor Selatan, Pemkot Tetapkan KLB

97
×

Kasus Keracunan Makanan di Bogor Selatan, Pemkot Tetapkan KLB

Sebarkan artikel ini
keracunan
Puskesmas Cipaku tempat rujukan warga yang terindikasi keracunan makanan.

BOGOR, Kobra Post Online – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap kejadian 93 warga Kelurahan Cipaku, Bogor Selatan, terindikasi keracunan.

“Iya ini status KLB, maka penanganan puluhan warga terindikasi keracunan dilakukan dengan skala kota. Biaya sehingga pengobatan puluhan warga  ditanggulangi oleh Pemkot Bogor,” kata

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah kepada wartawan, Selasa (3/6).

Syarifah mengingatkan, fasilitas penanganan pasien harus dipersiapkan termasuk ambulans, petugas, bed dan obat-obatan yang dibutuhkan pasien harus tersedia.

“Jadi penanganan bukan skala puskesmas, tapi sudah skala kota,” ujarnya.

keracunan.
Sekda Kota Bogor, Sofiah Syarifah didampingi Kepala Dinkes Kota Bogor saat memberikan keterangan pers atas dugaan warga keracunan makanan.
Baca juga: Pemprov Jabar Terjunkan 1.360 Petugas Pemeriksaan Hewan kurban

Ia menyebutkan, pusat penanganan dan rujukan warga yang mengalami indikasi keracunan dilakukan di Puskesmas Cipaku, karena paling dekat dengan tempat tinggal warga.

“Karena yang paling dekat dengan lokasi warga yang terindikasi keracunan Puskesmas Cipaku, makanya dirujuk ke Puskesmas Cipaku. Tapi nanti kita lihat  kalau urgent butuh perawatan, maka dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.

Lanjut Syarifah, berdasarkan wawancara dengan warga dugaan sementara puluhan warga diduga mengalami keracunan akibat masakan telur balado yang dimakan pada Sabtu (1/6/2024) malam. Namun, sambung dia, telur balado itu disebut sudah dimasak sejak Jumat malam 31 Mei sebelum dibagikan ke warga.

Syarifah menyebutkan korban kasus dugaan keracunan makanan di Kelurahan Cipaku, tercatat 93 orang. Dari 93 orang  sebanyak 24 orang di antaranya masih dalam perawatan medis.

“Kalau kemarin tercatat ada 71 orang bertambah 19 orang, sehingga jumlah keseluruhan 93 orang,” jelasnya.

Baca juga: Waspada Mengkonsumsi Chiki Ngebul

Saat ini, kata dia, yang dirawat di rumah sakit ada 9 orang dan di Puskesmas sebanyak 15 orang.

Ia menjelaskan bahwa kondisi warga yang diduga keracunan mayoritas dalam kategori ringan dan sedang. Sedangkan pasien dengan kategori berat, seperti dehidrasi, dirujuk ke rumah sakit.

“Paling banyak usia 20-44 tahun, juga ada anak-anak ada 5 orang,” terangnya.

Syarifah menyampaikan pasien yang dirujuk ke rumah sakit merupakan pasien yang sudah dalam keadaan dehidrasi berat, dan sudah dilakukan EKG.

“Pemkot Bogor secepatnya merujuk pasien dengan kategori tersebut, agar tidak kecolongan lagi. Karena pada pada Senin (3/6) kemarin sore, salah seorang warga di antaranya meninggal dunia usai dirujuk dan dirawat di RS Juliana. Mudah-mudahan tidak bertambah korbannya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *