Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor Bertambah, 3 Sekolah Terdampak

Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor Bertambah, 3 Sekolah Terdampak

BOGOR, Kobra Post Online – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor menjadi sorotan setelah dilaporkan sejumlah siswa dan guru mengalami gejala keracunan. 

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (7/5) kemarin di Sekolah Bosowa Bina Insani, dengan 36 siswa dan beberapa guru dilaporkan menjadi korban keracunan makanan dari program MBG.

Hingga saat ini, penyebab pasti kejadian tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang. Dugaan sementara mengarah pada konsumsi makanan, namun hasil investigasi resmi belum diumumkan.

Selain di Sekolah Bosowa Bina Insani, kasus serupa juga dilaporkan terjadi di SDN Kedung Jaya 1 dan SDN Kedung Jaya 2, yang berlokasi di Jalan Cimanggu Permai, Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal. 

Data jumlah siswa yang terdampak dari dua sekolah ini masih dalam proses pendataan oleh instansi terkait.

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bogor, Rini Mulyani langsung meninjau ke lokasi dua sekolah itu, untuk memantau situasi dan memastikan jumlah siswa yang terdampak. 

“Saya mengimbau agar makanan yang dikirim ke sekolah melalui program MBG selalu diperiksa terlebih dahulu guna mencegah kejadian serupa,” katanya, Kamis (8/5).

Baca juga: Diduga Keracunan MBG, Siswa dan Guru Bosowa Bina Insani Bogor Dilarikan ke RS

Kepala SDN Kedung Jaya 1, Rudy Hartono yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Kedung Jaya 2, membenarkan adanya kasus keracunan makanan yang menimpa siswa-siswanya setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Rudi, pihaknya menerima laporan bahwa ada siswa yang sakit satu hari setelah kejadian.

“Setelah kami cek, memang ada beberapa anak yang gejalanya hampir sama, seperti muntah-muntah, mual, pusing,” kata Rudi.

Rudi turut memantau langsung kondisi siswa yang sebelumnya ia menerima banyak informasi sehari setelah kegiatan MBG dari pihak orang tua siswa.

Ia bersama tim dari Dinas Pendidikan, mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan, termasuk RS Islam di Jalan Perdana Raya, Kedung Badak, dan RS Salak di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah.

“Kami berharap agar kejadian ini tidak terulang dan saya menekankan pentingnya pemeriksaan kualitas makanan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah untuk menjamin keamanan dan kesehatan siswa,” ujarnya.

Baca juga: Komisi IV DPRD Kota Bogor Temukan Lalat Hinggap di MBG

Di SDN Kedung Jaya 1, dilaporkan ada 12 anak yang terdampak, sementara di SDN Kedung Jaya 2 sebanyak 20 siswa dengan indikasi yang sama.

Rudi memastikan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada dinas terkait dan menunggu klarifikasi dari pihak MBG.

“Tindakan medis telah dilakukan oleh Puskesmas dan Dinkes. Beberapa siswa telah dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala diare dan lemas. Menu MBG pada saat kejadian adalah telur, tahu, sayur toge, pisang, dan tidak ada susu,” terangnya.

Rudi menambahkan bahwa sampai saat ini, belum menerima laporan kalau ada guru atau staf yang menjadi korban keracunan. Pihak sekolah masih menunggu hasil investigasi dan klarifikasi dari pihak terkait.