BOGOR, Kobra Post Online – Sejumlah siswa Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, diduga mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (7/5/2025).
Merespons hal tersebut, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meminta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) untuk segera memantau proses pemeriksaan sampel sisa makanan maupun muntahan siswa, termasuk kemungkinan dari kebersihan nampan makan.
“Saya menekankan agar proses persiapan bahan dan pengolahan dilaksanakan secara aman, bersih, dan higienis,” ujar Dedie A. Rachim, Rabu (7/5/2025).
Selain itu, Dedie juga menegaskan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani lebih waspada dan berhati-hati serta menjaga kualitas sajian makanan bagi para siswa.
Aparatur wilayah, kepolisian, dan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Pantauan di lokasi menunjukkan beberapa mobil polisi dan satu unit ambulans 119 milik Dinkes Kota Bogor terparkir di area sekolah. Petugas Dinkes memasuki dapur MBG dan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mendata siswa yang mengalami gejala.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan keracunan tersebut.
“Kami baru menerima informasi siang ini, dan tim langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan serta pengambilan sampel makanan,” ujar Retno, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: LSM Kobra: MBG Bentuk Pembohongan Publik
SPPG Bina Insani mengelola 13 sekolah dengan total 2.977 porsi makanan.
Berdasarkan data yang diterima, jumlah korban mencapai 36 orang dengan keluhan beragam, mulai dari mencret, pusing, muntah, demam, hingga sakit perut.
Saat ini, mereka yang terindikasi keracunan telah mendapatkan perawatan. Adapun yang dirawat inap sebanyak 5 orang (2 siswa dan 3 guru TK Bina Insani), rawat jalan 7 orang (2 siswa dan 5 guru TK Bina Insani). Kemudian keluhan ringan 24 orang terdiri dari 5 murid SMP Bina Insani, 18 guru SMP Bina Insani, dan 1 office boy SMP Bina Insani.