BOGOR, Kobra Post Online – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diterima oleh 3 juta orang sejak diluncurkan pada awal 2025. Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat di akhir tahun nanti.
Ketua LSM Kobra, Mahmudin Nurdin menyebut bahwa MBG sebetulnya tidak ‘gratis‘. Program ini dilaksanakan dengan dasar anggaran uang rakyat.
“MBG adalah bentuk pembohongan publik. Karena sesungguhnya uang yang digunakan itu adalah uang rakyat yang dikelola negara,” kata pria yang akrab disapa Didin Kobra ini di Bogor, Senin (31/3).
Menurutnya, negara hanya sekadar pengelola, bukan pemilik negara. Oleh karena itu, seharusnya program yang dibuat tidak serta merta diklaim sebagai hal yang gratis.
“Rakyat harus bayar pajak. Uang dari pajak itu yang digunakan pemerintah untuk berbagai program, salah satunya MBG,” jelasnya.
Artinya, lanjut Didin, semua program yang dibuat pemerintah bukan hal yang gratis. Rakyat harus tetap memberikan kontribusi berupa pajak dan lainnya kepada negara.
“Kata-kata gratis tidak tepat disematkan dalam sebuah program pemerintah. Ini berbau politik, pencitraan,” tegasnya.
Baca juga: Pemkab Bogor Siapkan Rp 50 Miliar Untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
Ia menyebut, seharusnya pemerintah tidak memberikan narasi-narasi yang menyesatkan masyarakat. Hal itu dinilainya malah menjadi kontradiksi dengan frasa mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pemerintah sebaiknya mengkaji ulang program-program yang dibuat mereka dengan benar. Yang benar-benar gratis itu cuma makan yang diberi orang tua buat anaknya,” ucap Didin.









