Kobra Post Online – Kisruh yang terjadi didalam pelaksanaanPeerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor akhir-akhir ini menunjukkan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bogor saat ini lemah dalam pengawasan. Dan hal ini adalah cerminan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bogor tidak memiliki arah yang jelas dalam mengelola pendidikan yang berkualitas di Kota Bogor.
Dinas Pendidikan Kota Bogor harus membuka mata dan telinga lebar-lebar atas terjadinya kecurangan dalam proses PPDB. Kecurangan dalam proses PPDB di Kota Bogor tidak hanya terjadi pada Jalur Zonasi saja dan tidak melulu kecurangan itu milik SMP Negeri tetapi juga terjadi di SD Negeri favorit.
Dengan munculnya kecurangan dalam proses PPDB tahun ini yang heboh sampai ditingkat nasional, sudah saatnya Dinas Pendidikan berbenah diri dengan melakukan konsolidasi ke dalam. Para pejabat Dinas Pendidikan Kota Bogor sudah harus berhenti menghadiri kegiatan sekolah yang sifatnya seremonial. Dengan kehadiran para pejabat Dinas Pendidikan ke sekolah, berdampak kepada membengkaknya pengeluaran sekolah. Membengkaknya pengeluaran sekolah itu tentu saja tidak ada dalam RKAS. Masyarakat Kota Bogor butuh pengelolaan pendidikan yang berkualitas, bukan foto-foto selfie diacara-acara seremonial.
Dinas Pendidikan Kota Bogor harus membangkitkan kembali jati diri yang hilang beberapa tahun terakhir ini. Karena kurangnya sumber daya manusia yang tidak memiliki kompetensi didalam mengelola pendidikan yang berkualitas, baik para pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan maupun di tataran pengelola satuan pendidikan.
Masyarakat Kota Bogor merindukan tokoh pendidikan seperti Edgar Suratman. Pak Edgar bukan orang pendidikan, tetapi ketika ditempatkan di Dinas Pendidikan, Pak Edgar Suratman mampu membuat suasana di Dinas Pendidikan menjadi kondusif dengan Ageman Ngabogornya.
Karakter yang diajarkan pada Ageman Ngabogor yang diciptakan oleh Edgar Suratman mampu membawa insan pendidikan di Kota Bogor ke dalam tiga hal. Yakni Ngabogor Bodas (Hablumminallah), Ngabogor Bulao (Hablumminannas) dan Ngabogor Hejo (Hablum Minal Alam).
Ageman Ngabogor pada saat itu menjadi brandnya Dinas Pendidikan Kota Bogor. Ageman Ngabogormerupakan pendidikan karakter nyata yang diaplikasikan secara merdeka, yang memberikan keleluasaan kepada guru dan siswa untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar tetapi terarah.
Ageman Ngabogor merupakan sebuah usaha membina dan mengasuh para peserta didik agar memiliki karakter berdasarkan nilai-nilai kearifan Bogor. Pendidikan diselenggarakan secara terintegrasi melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Ageman Ngabogor merupakan landasan filosofis nilai karakter sejati masyarakat Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor yang sekarang harus mampu menggiring kepala sekolah dan guru-guru untuk menanamkan nilai-nilai kearifan Bogor kepada para siswa di sekolah. Bukan mengajak insan pendidikan untuk berselfie ria yang di upload di berbagai media sosial.
Jangan biarkan nilai-nilai luhur itu tergerus oleh kesibukan kepala sekolah dan guru-guru yang berlomba men-share foto-foto diluar kegiatan sekolah pada jam kerja.