Jembatan baja Bubulak merupakan jembatan yang sepenuhnya menggunakan bahan utama dari baja. Strukturnya sangat spesifik dengan metode sistem bongkar pasang menggunakan mur dan baut. Jembatan baja Bubulak, juga merupakan jembatan pertama yang dibangun di Kota Bogor pasca kemerdekaan.
Jembatan lain umumnya menggunakan sistem konstruksi beton bertulang precast seperti pelebaran jembatan Oto Iskandar Dinata, Jembatan Merah dan Jembatan Gunung Batu, yang dibangun di sebelah jembatan lama.
Adapun dimensi jembatan baja Bubulak memiliki bentang panjang 60.00M’, lebar 9,40 M’ (badan jalan 7.00 M, trotoar kiri-kanan 2.00×1.00 M’), lebar profil rangka baja 2.00×0,20 M. Sedangkan tinggi rangka jembatan dari dasar sampai bagian atas sekitar 7.00 M dan ukuran tinggi bersih dari permukaan aspal adalah 6.00 M.

Menurut sang Pimpinan Proyek, Ir. Deddy Supriatna jembatan Bubulak memiliki kemampuan menahan beban seberat 30 ton maksimum.
Proyek pembangunan jembatan baja Bubulak dibiayai dari Instruksi Gubernur yang dituangkan dalam APBD Tingkat l 1981/1982 dan 1982/1983 masing-masing sebesar Rp.48.189.000 dan Rp.2.537.500 dari APBD Tingkat ll, total seluruh biaya pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp.147.706.000.
Akhirnya patut direnungkan ucapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ir.Soehoed Warnaen W.P. bahwa agar setiap hasil pembangunan memerlukan pemeliharaan secara sungguh-sungguh, sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam jangka waktu relatif panjang.