BOGOR, Kobra Post Online – Usai reakreditasi pada Kamis (15/5) dan Jumat (16/5) lalu, Puskesmas Rancabungur, Kabupaten Bogor, berkomitmen berikan pelayanan prima kepada masyarakat pengguna kesehatan.
Kepala Puskesmas Rancabungur, drg. Soniasari mengatakan, dengan selesainya reakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI), puskesmas akan melakukan perubahan ke arah lebih baik.
“Kami akan melakukan pembenahan atau perbaikan-perbaikan ke arah lebih baik lagi. Puskesmas akan berikan pelayanan secara prima untuk masyarakat pengguna layanan kesehatan,” kata Sonia kepada Kobra Post Online di ruang kerjanya, Rabu (22/5).
Selain itu, lanjut Sonia, pihaknya telah menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan sesuai dengan standar.
“Secara tata graha, pengaturan alur pelayanan, serta lain-lain dapat dirasakan oleh pasien hingga tenaga kesehatan. Itu salah satu impact (dampak) yang didapat dalam reakreditasi ini,” ujarnya.
Baca juga: Surveyor LAFKI Lakukan Reakreditasi, Puskesmas Rancabungur Optimis Raih Paripurna
Ia menjelaskan bahwa dalam reakreditasi surveyor mengecek dokumen tebal yang telah dipersiapkan. Setelah itu, surveyor melakukan pengecekan pada seluruh ruangan sesuai dengan dokumen.
“Jadi mereka (surveyor) mengecek, salah satu contohnya SOP penyimpanan vaksin. Mereka memastikan apakah pengaturan dan monitoring suhunya sudah benar atau tidak. Jadi secara di lapangan surveyor harus mengecek,” jelasnya.
Sonia memastikan bahwa pihaknya telah membuktikan kondisi di lapangan sesuai dengan dokumen yang diberikan kepada surveyor. Diharapkan dampak reakreditasi ini dapat dirasakan perbedaannya dengan sebelumnya.
“Akreditasi dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Di hari terakhir kemarin, surveyor berpesan agar setelah reakreditasi dapat terus menjalankan tugas sesuai dengan prosedur, lakukan monitoring dan pembenahan. Lalu, berjalan secara berkesinambungan,” ujarnya.
Baca juga: Reakreditasi Terakhir, Surveyor LAFKI Tinjau Posyandu Melati I Mekarsari
Dalam pengecekan, sambungnya, surveyor memberikan masukan agar dalam satu lemari kesehatan supaya ditulis alat-alat apa saja yang ada di dalamnya. Lalu, kulkas di bagian farmasi pintu freezernya mengalami kebocoran.
“Masukan-masukan dari surveyor langsung kami perbaiki. Kita telah pasang juga banner imbauan larangan merokok sesuai dengan masukan surveyor,” tutur Sonia.
Kepala Puskesmas Rancabungur itu menyebutkan, secara self assessment (penilaian diri) sudah mencapai 80% maka layak mendapatkan predikat paripurna. Namun, pihaknya menunggu hasil resmi yang dikeluarkan oleh verifikator yang di bawah naungan Kementerian Kesehatan Indonesia.
“Mudah-mudahan mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk hasilnya diperkirakan akan keluar paling cepat dua minggu setelah reakreditasi,” pungkasnya.