Info Bogor

Reakreditasi Terakhir, Surveyor LAFKI Tinjau Posyandu Melati I Mekarsari

233
×

Reakreditasi Terakhir, Surveyor LAFKI Tinjau Posyandu Melati I Mekarsari

Sebarkan artikel ini
reakreditasi
Surveyor LAFKI meninjau Posyandu Melati I, Desa Mekarsari. (Foto: Dok. Junaedi).

BOGOR, Kobra Post Online – Di hari terakhir reakreditasi Puskesmas Rancabungur, Surveyor Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) meninjau Posyandu Melati I, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Sebelum meninjau ke posyandu, Surveyor LAFKI melakukan wawancara lintas sektor. Yaitu Camat Rancabungur, Dita Aprilia, Kapolsek Rancabungur, Ipda Azis Hidayat, Danramil, Ketua MUI Rancabungur, Kepala Desa Rancabungur, Kepala Desa Candali, Kepala Desa Mekarsari dan yang lainnya.

Ketua Surveyor LAFKI, dr. Eka Sinatria Prabawa mengatakan, dari hasil wawancara dengan lintas sektor hampir keseluruhan mengungkapkan bahwa pemanfaatan puskesmas sangat dirasakan oleh masyarakat di Rancabungur.

“Baik itu kegiatan yang bersifat kesehatan, sosialisasi terkait kesehatan, maupun pembangunan kesehatan itu sudah dilaksanakan secara berkesinambungan, dan terkoordinasi dengan baik,” kata Eka kepada Kobra Post Online di Puskesmas Rancabungur, Jumat (17/5).

Untuk ke depannya, lanjut Eka, diharapkan puskesmas bisa lebih meningkatkan layanan. Sehingga, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa lebih baik.

“Jadi, tujuan dari wawancara ini untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan lintas sektor. Dan sejauh mana keterkaitan masyarakat, dalam rangka mewujudkan masyarakat Rancabungur yang sehat serta berkeadilan,” terangnya.

reakreditasi.
Surveyor melakukan wawancara lintas sektor.
Baca juga: Surveyor LAFKI Lakukan Reakreditasi, Puskesmas Rancabungur Optimis Raih Paripurna

Di tempat yang sama, Tim Surveyor LAFKI, drg. Laskawina mengungkapkan, dirinya meninjau ke salah satu posyandu binaan Puskesmas Rancabungur, yakni Posyandu Melati I di Desa Mekarsari.

“Saya meninjau ke sana dan bertemu dengan ibu kader yang melayani posyandu serta posbindu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kader-kader telah memahami tugas-tugasnya. Hasilnya, Alhamdulilah para kader itu sudah memahami tugas, dan mengerti apa yang harus dilaksanakan,” bebernya.

Laskawina menilai, pelaksanaan posyandu dan posbindu di tempat yang ia kunjungi telah berjalan lancar, serta sesuai dengan ketentuan. Selain itu, menurutnya, sarana dan prasarana di Posyandu Melati I sudah sesuai standar.

“Kalau dari segi peralatan itu sudah dibantu dari Kementerian Kesehatan. Jadi sarana dan prasarana sudah sesuai, serta untuk pelaksanaannya sudah terjadwal,” tuturnya.

Ia mengimbau untuk para kader supaya tetap berusaha, melaksanakan dan melakukan yang terbaik dalam pelayanan posyandu serta posbindu.

reakreditasi
Baca juga: 24 Siswa SMAN 1 Rancabungur Lolos SNBP

Sementara itu, Camat Rancabungur, Dita Aprilia mengatakan bahwa reakreditasi menjadi motivasi untuk lintas sektor agar dapat bersinergi bersama-sama dalam melaksanakan program pemerintah, yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kerja sama antara Puskesmas Rancabungur, pemerintah kecamatan, desa dan lintas sektor lainnya berjalan dengan baik. Mengenai pelayanan untuk masyarakat juga sudah baik,” ucapnya.

Dita melihat fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Puskesmas Rancabungur sudah mumpuni. Di antaranya memiliki lab, pemeriksaan USG, ruang persalinan, IGD dan lain-lainnya.

“Kita bersama-sama rencana ke depan agar PONED dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Karena jarak dari Rancabungur ke pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit daerah masih cukup jauh,” kata Dita.

reakreditasi
Camat Rancabungur, Dita Aprilia saat diwawacara oleh Surveyor LAFKI di hari terakhir reakreditasi.

Kepala Puskesmas Rancabungur, drg. Soniasari menuturkan bahwa di hari terakhir pelaksanaan reakreditasi, Puskesmas Rancabungur tetap optimis meraih predikat paripurna. Meski mendapatkan banyak masukan dari surveyor, pihaknya gerak cepat melakukan perbaikan.

“Kita tetap optimis sembari dibarengi dengan usaha. Masukan-masukan dari surveyor lumayan banyak, kita langsung bergerak untuk melakukan perbaikan. Jadi, sebisa mungkin dipenuhi kekurangannya,” ungkapnya.

Menurut Sonia, reakreditasi ini merupakan suatu pembelajaran yang berharga untuk meningkatkan mutu dan kinerja dalam menjalankan pelayanan serta program.

“Semoga manfaatnya tidak hanya dirasakan petugas puskesmas, tetapi dapat dirasakan oleh masyarakat pengguna layanan puskesmas,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *