BOGOR, Kobra Post Online – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Triwijaya, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, akan meluncurkan Padepokan Budaya.
Namun sebelum Padepokan Budaya Triwijaya dilluncurkan, diawali dengan pembentukan Sanggar Seni Triwijaya pada Rabu (15/5) kemarin.
Kepala SMK Triwijaya, Saepudin Suherman mengatakan, hadirnya Padepokan Budaya merupakan salah satu inovasii dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
“Karena lembaga pendidikan tidak akan berkembang tanpa inovasi. Baik di ranah pengelolaan yang proporsional dan professional,” kata Saepudin kepada Kobra Post Online.
Lanjut Saepudin, pemenuhan fasilitas belajar yang memadai akan menumbuhkan antusiasme hingga membangun budaya sekolah yang kreatif, mengakomodasi potensi diri, membangun kebersamaan serta kebanggaan akan lembaganya. Sehingga pada gilirannya akan membuahkan prestasi baik akademik maupun non akademik.
Baca juga: Surveyor LAFKI Lakukan Reakreditasi, Puskesmas Rancabungur Optimis Raih Paripurna
Sanggar Seni Triwijaya
Sementara itu dalam acara pembentukan sanggar seni ditandai dengan penampilan para siswa, dan guru memainkan alat musik angklung berbagai ukuran.
Di tengah acara tersebut, hadir para seniman seperti hadir Heri Cokro dan Suhandi Ahmad alias Kang Madun yang tampak bersemangat menyampaikan rencana pembentukan sanggar seni. Dan mencoba melakukan kolaborasi spontan bersama siswa serta guru dalam memainkan alat musik angklung.
Awalnya para siswa tampak kurang tertarik. Akan tetapi ketika angklung mulai dimainkan sesuai nada yang tertera di tubuh angklung, dan mengeluarkan suara melodis sebuah lagu Sunda. Maka siswa mulai menunjukkan ketertarikannya, serta semakin antusias untuk mencoba memainkan lagu sesuai arahan dari Kang Madun.
Sekira 10 menit berlalu, saat para siswa sudah mulai mampu menggerakkan angklung dengan benar. Sehingga melahirkan nada suara yang terasa merdu, ditambah lagi ada siswi yang berani menjadi konduktor. Proses menggarap lagu pun menemukan bentuk yang ritmis sesuai urutan nada yang diharapkan.
Dua lagu mengalir dengan lancar, lagu daerah Sunda ‘Boneka Abdi’ dan lagu barat I cant help falling in love (elvis presley).
Baca juga: Seniman Jalanan “Paamprok Jonghok” di Alun Alun Kota Bogor
Saat lagu dan kegiatan selesai banyak yang tidak rela untuk berhenti. “Rasa penasaran adalah modal dasar yang baik, untuk membentuk pondasi kecintaan mereka terhadap seni,” ujar Madun sembari tersenyum.
Menurut Heri Cokro yang diminta menjadi Kepala Sanggar Seni Triwijaya menyatakan bahwa pembentukan sanggar mungkin tidak terlalu sulit. Akan tetapi mengisinya dengan berbagai program kreatif yang mampu menumbuhkan rasa cinta siswa pada seni tentu bukan perkara mudah.
Heri berharap, dengan hadirnya Sanggar Seni Triwijaya akan memunculkan talenta-talenta muda yang memiliki rasa cinta terhadap seni dan budaya bangsanya, memiliki wawasan serta kompetensi sesuai pilihan bentuk seni yang ingin dipelajari.
“Di sanggar ini, kita akan mempelajari beragam bentuk seni. Seperti seni musik baik tradisional maupun modern, seni tari, seni rupa, teater dan sastra,” jelasnya.
Baca juga: Keren, Ekstrakurikuler Seni Tari SDN Semplak 2 Raih 4 Piala
Heri berharap semakin banyak generasi muda yang ingin menggeluti bidang seni sesuai dengan bakat dan minatnya. Sehingga akan banyak terlahir produk-produk kreatif yang memperkaya budaya.
“Jangan lupa pula, nilai-nilai yang terkandung didalamnya harus menjadi kekuatan dalam membangun kepribadian yang cerdas, kreatif, berani berekspresi, berani berkarya dan mampu melembutkan hatinya, menumbuhkan rasa peduli, cinta bangsa serta kemandiriannya dalam bersikap,” pungkasnya.