Ia bersyukur melihat masyarakat bisa kembali bergembira setelah semua pihak bekerja sama berjuang menghadapi pandemi.
“Tanpa kerja keras semua pihak, tidak mungkin pandemi bisa kita atasi. Doa kita untuk seluruh petugas yang telah gugur dalam penanganan Covid 19 dan juga bagi warga yang telah wafat di masa pandemi. Semoga mendapatkan tempat paling mulia di sisi Allah SWT,” katanya.
Bima juga mengingatkan bahwa perlu terus membangun dan membenahi Kota Bogor.
“Tetapi pembangunan dan perubahan, tidak dengan merusak lingkungan. Kita perlu pertumbuhan ekonomi, namun tidak mengorbankan anak cucu. Kita perlu mengejar investasi, tapi hanya yang peduli pada pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Baca juga : HJB ke 540, Pemkot Gelar Helaran Hingga Pentas Musik
Selain helaran, beragam agenda acara peringatan terangkai sejak pagi hari. Nuansa Sunda juga menghiasi rapat paripurna istimewa di DPRD Kota Bogor pada pagi harinya. Plh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum beserta seluruh yang hadir menghormati HJB dengan khusus mengenakan pakaian khas Sunda.
Begitupun kata pengantar dan sambutan paripurna memakai Bahasa Sunda. Ini adalah protokoler yang sudah berlangsung dalam dua dekade terakhir.
Usai paripurna Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menilai peringatan HJB sebagai titik evaluasi.
“Momentum HJB sekaligus sebagai bahan untuk introspeksi diri. Sebab, bagaimanapun pembangunan itu harus berkelanjutan,” ujarnya.
Salah satu pembangunan fisik yang menurutnya harus segera adalah pelebaran Jembatan Otista. Untuk itu, mengenai pengajuan anggaran Pemerintah Kota Bogor masih menanti lampu hijau dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).