Sorot Desa

Puncak Perayaan HUT RI ke-79 di Rancabungur: Tumpeng, Pencak Silat, dan Tablig Akbar

87
×

Puncak Perayaan HUT RI ke-79 di Rancabungur: Tumpeng, Pencak Silat, dan Tablig Akbar

Sebarkan artikel ini
Lomba tumpeng yang diikuti 11 RW. (Foto: Dok. Junaedi).

BOGOR, Kobra Post Online – Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, menyemarakkan puncak perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia dengan serangkaian kegiatan yang mencerminkan kekayaan budaya dan keharmonisan antarumat beragama. Dari pagi hingga malam, suasana desa diwarnai dengan pagelaran pencak silat, jaipongan, hingga tablig akbar yang mengundang perhatian warga.

Kepala Desa Rancabungur, Saepudin, memimpin langsung rangkaian acara yang dimulai sejak pagi hari. Acara dibuka dengan pertunjukan seni tradisional Sunda, pencak silat dan jaipongan, yang memukau warga hingga sore hari. Sore harinya, sebanyak 11 RW bersaing dalam lomba tumpeng, menampilkan kreativitas dan keindahan kuliner khas Indonesia.

“Malam harinya, kami menggelar puncak acara dengan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pemenang lomba. Sebagai penutup, kami mengadakan tablig akbar yang diisi oleh Ustaz Ahmad Zulfikri dari Ciampea,” ungkap Saepudin saat ditemui di sela-sela kegiatan, Minggu (25/8).

Pemberian penghargaan kategori pelopor umat beragama oleh Desa Rancabungur.
Baca juga: Realisasikan DD 2024 Tahap 1, Pemdes Rancabungur Bangun Jaling dan Drainase

Salah satu penghargaan yang menjadi sorotan adalah untuk kategori pelopor umat beragama. Desa Rancabungur yang dihuni oleh masyarakat dengan beragam keyakinan seperti Islam, Budha, Konghucu, Kristen Protestan, dan Katolik dianggap berhasil menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama.

“Kami ingin mengapresiasi lembaga-lembaga keagamaan di Rancabungur yang telah menjaga keharmonisan antarumat. Sampai saat ini, desa kami dikenal sebagai tempat yang damai, aman, dan nyaman bagi semua umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,” tambah Saepudin.

Tahun ini, perayaan HUT RI di Desa Rancabungur terasa berbeda dibandingkan tahun lalu. Jika sebelumnya warga disuguhi wayang golek, kali ini mereka menikmati pencak silat dan jaipongan, dua seni tradisional Sunda yang menjadi ciri khas desa tersebut.

Kepala Desa Rancabungur, Saepudin.
Baca juga: Desa Rancabungur Dapat Penyuluhan Hukum Terpadu 2024

Menutup perbincangan, Saepudin mengajak seluruh warga untuk terus bersyukur atas nikmat kemerdekaan dan menjaga keharmonisan antarumat beragama di desa tersebut.

“Rancabungur aman, tertib, dan nyaman. Mari kita jaga bersama,” ujarnya penuh semangat.

Pencak silat.

Pada puncak perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia ini dihadiri oleh Camat Rancabungur, Dita Aprilia, kader PKK, kader posyandu, para tokoh agama dan masyarakat, BPD, LPM, RT, RW, serta yang lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *