Sorot Desa

Produksi Padi di Desa Purwasari Dramaga Mencapai 6 sampai 8 Ton per Hektar per Tahun

28
×

Produksi Padi di Desa Purwasari Dramaga Mencapai 6 sampai 8 Ton per Hektar per Tahun

Sebarkan artikel ini
Kunjungan monitoring Bulog dan LO Satgas Sergap Bulog.

BOGOR, Kobra Post Online – Produksi padi di Desa Purwasari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor bervariasi yaitu rata-rata 6 ton per hektar per tahun. Namun, ada beberapa lahan mampu mencapai 8 ton per hektar per tahun.

“Capaian hasil panen padi ini tidak terlepas dari penggunaan bibit unggul seperti IPB 3S dan IPB 9S,” kata Kepala Desa Purwasari, Yusup Mustofa, ketika menerima kunjungan monitoring Kepala Bulog Cabang Dramaga, Yanto Nurdiyanto, dan L.O (Liaison Offiser) Satgas Sergap Bulog Jakarta, Kol.Purn.Cahyo Darso di desa setempat, Rabu (22/1) kemarin.

Yusup menjelaskan, program Ketahanan Pangan di Desa Purwasari pada tahun 2024, dengan memanfaatkan lahan seluas 7 hektar. Program ini meliputi pemberian bantuan, pengelolaan lahan, dan  peningkatan sinergi dari hasil produksi padi.

“Kami akan terus hadir di tengah-tengah masyarakat petani untuk mendukung mereka menjadikan petani yang mandiri. Ketahanan pangan adalah kunci membangun kekuatan ekonomi desa,” tegas Yusup.

Kepala Bulog Cabang Dramaga, Yanto Nurdiyanto menjelaskan bahwa kunjungannya ke Desa Purwasari bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan sekaligus melihat potensi desa.

“Kunjungan kami kesini bertujuan untuk mengedukasi gapoktan bahwa Bulog hadir sebagai offtaker yang siap menyerap hasil panen petani,” ujarnya.

Baca juga: Kembangkan Industri Bioplastic, Greenhope Kolaborasi dengan Kelompok Tani di Dramaga Bogor

Dia berharap, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru dapat meningkatkan kesejahteraan petani. HPP yang ditetapkan adalah Rp 6.500/kg untuk Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air maksimal 25%, Rp 8.200/kg untuk Gabah Kering Giling (GKG) dengan kadar air maksimal 14%, dan Rp 12.000/kg untuk beras dengan kadar air hingga 14%.

“Kami ingin memastikan hasil produksi petani dapat diserap secara maksimal, sehingga mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menambah penghasilan petani,” tambahnya.

LO Satgas Sergap Bulog Jakarta, Kol.Purn. Cahyo Darso mengatakan, selain melakukan monitoring juga  untuk bersilaturahmi dengan para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

“Kita datang kesini ingin memberikan solusi atas kendala yang mereka hadapi, seperti pemasaran hasil panen. Kita siap memfasilitasi agar hasil panen petani dapat diserap Bulog. Dengan begitu, petani sejahtera, dan masyarakat terhindar dari ancaman rawan pangan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa serapan gabah oleh Bulog berfungsi sebagai cadangan pangan nasional, bukan untuk diperjualbelikan.

“Cadangan ini digunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti bencana alam dan bantuan sosial,” tambahnya.

Baca juga: Gerakan 1 Juta Hektare Jagung: Sinergi Polri dan Kementan Wujudkan Swasembada Pangan

Cahyo menyoroti tantangan yang dihadapi petani, seperti pasokan air, pupuk, dan tenaga kerja. “Jika distribusi pupuk lancar dan tanah dikelola dengan baik, hasil panen akan meningkat,” tegasnya.

Turut mendampingi dalam monitoring tersebut Camat Dramaga Atep S. Sumaryo, Danramil 2123/Ciomas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP Kecamatan Dramaga, Dalpos, serta Gapoktan Desa Purwasari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *