Pendidikan

Lakukan Pungli, Kepala SDN Cibeureum 1 Bogor Turun Jabatan

531
×

Lakukan Pungli, Kepala SDN Cibeureum 1 Bogor Turun Jabatan

Sebarkan artikel ini
kepala sdn cibeureum 1.
Bima Arya saat bertemu dengan guru honorer, Reza.

BOGOR, Kobra Post Online – Pemerintah Kota Bogor menurunkan jabatan Kepala SDN Cibeureum 1 Bogor Selatan, Novi Yeni karena telah melakukan pungutan liar (pungli) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 di sekolah tersebut.

Kasus ini ramai di media sosial, karena sang kepala sekolah itu memecat Mohamad Reza Ernanda seorang guru intern yang melaporkan adanya gratifikasi atau pungli.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto mengatakan, bahwa Kepala SDN Cibeureum 1 telah mengakui kesalahannya.

“Sanksi yang diberikan kepada kepala sekolah yaitu penurunan jabatan. Jadi Ibu Novi Yeni dicopot jabatannya dari kepala sekolah jadi guru dan mengajar di sekolah lainnya,” kata Sujatmiko.

Baca juga: Buntut Dugaan Pungli dan Pelecehan Seksual, Dunia Pendidikan Kota Bogor Tercoreng

Kasus pemecatan guru honorer sepihak juga mendapat respon Wali Kota Bogor, Bima Arya. Orang nomor satu di Kota Bogor ini mendatangi SDN Cibeureum 1 Bogor Selatan, Rabu (13/9) kemarin, bertemu langsung dengan guru honorer Reza, siswa, wali murid, guru, dan kepala sekolah Novi Yeni.

“Saya tindak lanjuti laporan pemberhentian guru honorer oleh kepala SDN di Bogor Selatan. Alasan pemberhentian jelas tidak mendasar. Bahkan guru ini tidak saja berprestasi, tapi juga dicintai anak-anak,” tulis Wali Kota Bogor dalam akun instagramnya @bimaaryasugiarto.

Baca juga: Oknum Guru Pelaku Pelecehan Seksual Dipecat

Bima menyebutkan, hasil pemeriksaan inspektorat Kota Bogor terbukti ada pelanggaran yang dilakukan Kepala SDN Cibeureum 1.

“Saya mengeluarkan surat keputusan untuk memberhentikan kepala sekolah dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tulis Bima.

“Untuk Pak Reza bisa kembali mengajar. Kegiatan belajar tidak boleh terganggu. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk semua. Pemimpin harus mengayomi, para pendidik harus jadi teladan,” tulisnya pula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *