BOGOR, Kobra Post Online – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, menetapkan empat bidang sebagai prioritas pembangunan pada tahun 2025. Musrenbangdes ini diselenggarakan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) 2025, dengan tema “Sinergitas Pembangunan dan Pemberdayaan untuk Mewujudkan Desa Berkelanjutan.”
Kepala Desa Bantarsari, H. Lukmanul Hakim menjelaskan bahwa prioritas tersebut meliputi bidang pemerintahan, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan.
“Porsi terbesar memang untuk infrastruktur, seperti melanjutkan proyek irigasi, penyediaan sarana air bersih, dan lainnya,” ungkap Lukman kepada Kobra Post Online di Aula Desa Bantarsari pada Senin (30/9).
Baca juga: Meriah! 5.000 Warga Rayakan Milad Desa Bantarsari ke-39
Terkait pemberdayaan, Lukman menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian melalui berbagai kegiatan pemberdayaan. Salah satunya adalah pelatihan dunia kerja dan peningkatan kapasitas UMKM.
“Kami berharap, masyarakat dapat lebih mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Dalam hal pembinaan, pemerintah desa akan fokus pada pemberian beasiswa untuk siswa miskin atau berprestasi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rumah setidaknya memiliki satu sarjana. Ini akan kami dorong mulai tahun 2024 dan berlanjut hingga 2025,” jelasnya.
Baca juga: Mengenal Bantarsari Leadership Centre: Wadah Ide dan Inovasi
Lukman juga menyampaikan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang akan berpengaruh positif terhadap sektor ekonomi dan kesehatan.
“Jika SDM meningkat, ekonomi dan kesehatan desa akan berkembang,” ujarnya.
Baca juga: Peduli Palestina, Desa Bantarsari Bogor Galang Dana
Ia berharap Musrenbangdes 2025 dapat mendukung program pemberdayaan masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Kami berharap Bantuan Keuangan Kabupaten Bogor yang saat ini sebesar Rp1 miliar, dapat meningkat menjadi Rp2 miliar tahun depan. Dana tersebut akan kami alokasikan untuk pemberdayaan, pembinaan, dan infrastruktur pesantren serta sekolah swasta yang belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah,” tegas Lukman.