SUKABUMI, Kobrapostonline.com – Camat Cidahu Kabupaten Sukabumi Erry Erstanto mengatakan masyarakat harus selektif dalam menerima informasi. Seperti bantuan pangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bagi masyarakat terdampak Covid-19 belum jelas ketentuannya.
“Saya harap masyarakat selektif dalam menerima informasi, sebelum ada petunjuk yang resmi,” kata Erry Erstanto, Selasa (07/04/2020).
Menurutnya, informasi yang diterima masyarakat terkait bantuan pangan dari Pemrov Jabar dengan nilai Rp500 ribu per KK itu belum ada kepastian resmi. Karena pihak kecamatan dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi belum mendapatkan juklak (petunjuk pelaksanaan) juknis (petunjuk tekhnis).
“Sebetulnya kita juga bingung, karena memang secara formal itu belum ada juklak juknisnya. Kita baru diperintahkan untuk mendata saja, belum berbicara berapa kuota yang didapat. Tapi beredar di masyarakat ini seolah-olah sudah ada gambaran bahwa setiap KK akan mendapatkan Rp500 ribu. Saat saya konfirmasi pihak Dinsos juga belum ada apa-apa,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi informasi itu benar, lanjutnya, misalkan dari hasil wawancara di televisi dari statement pejabat yang berkopenten bisa saja sudah terlanjur terucap.
“Makanya kalau ada hal-hal yang belum pas, wajar saja masyarakat meminta itu. Kalaupun itu benar mau diberlakukan harus dikaji ulang, menurut saya sah-sah saja,” ujar Erry.
Baca juga : Anggota DPRD Sukabumi Pastikan Proses Produksi Sesuai Protokol Kesehatan
Dengan merebaknya informasi nilai bantuan pangan itu, tambah Camat itu, dikhawatirkan bukan menimbulkan hal baik namun banyak eksesnya bagi masyarakat.
“Ada positifnya untuk saya kalaupun memang akan seperti yang beredar dan ingin menimbulkan keresahan. Berartikan ada feedback (umpan balik –red) untuk pemerintah diatas bisa menagkap sinyal itu. Ya, kalau memang belum tepat bisa dipertimbangkan,” pungkas Erry.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar mengalokasikan Rp16,2 triliun lebih untuk menanggulangi dampak sosial dan ekonomi pandemik Covid-19. Sebanyak Rp3,2 triliun untuk bantuan pangan, sisanya dalam bentuk padat karya dari berbagai proyek investasi di Jabar senilai Rp13 triliun.
“Bantuan pangan Rp500 ribu itu 1/3 diberikan dalam bentuk tunai dan 2/3 dalam bentuk sembako. Untuk menstimulus multiplier effect, Pemprov Jabar dibantu Perum Bulog akan membeli sembako dari para pedagang pasar tradisional,” katanya saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Jum’at (03/04/2020) sore.
Reporter : Yusup S. (Chuba)
Editor : Rangga A.