BOGOR, Kobra Post Online – Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) ini sangat unik. Konsepnya menyatu dengan alam. Ruang belajar berbentuk bangunan panggung atau bale-bale, tanpa kursi, dan meja belajar, anak didiknya mengikuti proses belajar di bangunan panggung terbuat dari bambu mirip lesehan.
Sekolah yang bernama TK Plus Putra Bangsa ini berlokasi di Kampung Pasir Angin, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Lokasinya berada di tengah perkampungan penduduk, dan lahan pertanian warga setempat.
Berdirinya diatas lahan 450 meter persegi, TK Plus Putra Bangsa ini untuk mengakomodir warga Kampung Pasir Angin.
Heri Mardi Purwanto, Pembina Yayasan Daya Putra Bangsa selaku pengelola Sekolah mengatakan, warga Kampung Pasir Angin mayoritas warga kelas menengah kebawah.
“Makanya kami pembina Yayasan tidak ingin memberatkan orang tua siswa dalam membayar SPP (Sumbangsih Penbinaan Pendidikan),” kata Heri kepada Kobra Post Online di Kampung Pasir Angin, Senin (22/7) kemarin.
Baca juga: Penuh Semangat, SDN Bantarkambing 01 Gelar MPLS
Lanjut Heri, pihaknya memberikan keleluasan kepada orang tua siswa. Karena warga di sini banyak yang berprofesi sebagai petani, dan peternak bisa membayar SPP dengan hasil bumi, serta ternak.
“Jadi silahkan bisa membayar SPP dengan hasil bumi entah itu sayur mayur, beras ataupun hewan ternak seperti ayam dan telur,” ujarnya.
Heri menawarkan kepada masyarakat Kampung Pasir Angin yang mempunyai anak usia dini untuk mendaftarkan anaknya ke TK Plus Putra Bangsa.
“Tidak perlu berfikir untuk biayanya, karena tujuan kami ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, terutama untuk masyarakat kelas menengah kebawah,” jelasnya.
Baca juga: PPM Kabupaten Bogor Gelar Kemah Kebangsaan dan Diklatsarmil
Meski bangunannya belum rampung 100 persen, namun antusias masyarakat Kampung Pasir Angin untuk menyekolahkan anak luar biasa. Dan kini sudah 20 orang mengikuti pendidikan di TK Plus Putra Bangsa.
“Konsep sekolah yang dirikan menyatu dengan alam. Alasan membuat bangunan dari bambu untuk mendekatkan anak-anak dengan lingkungannya. Bambu yang dibuat panggung ditebang di Kampung Pasir Angin, dan pekerjaannya pun melibatkan warga setempat secara gotong royong,” tutur Heri.
Seniman Teatrikal yang akrab disapa Kang Heri Cokro itu mengatakan, bangunan berbentuk panggung itu diberinama Saung Laca.
Lalu kenapa namanya Saung Laca?, kata Heri seraya menjelaskan, bahwa orang pertama yang memberikan bantuan sampai berdirinya saung namanya Muhammad Laca.
Heri berharap hadirnya TK Plus Putra Bangsa akan memberikan dinamika tersendiri untuk pembelajaran anak anak usia dini.
Baca juga: Gerakan Sabtu Menanam, Relawan Pejuang Waktu Tanam Puluhan Pohon
Kedepan sambung Heri, pihaknya akan membangun kompleks edukasi yang tidak hanya Sekolah TK juga akan dibangun Taman Baca, PKBM, dan tempat aktivitas relawan Putra Bangsa yang beregarak diranah sosial, seni dan budaya. “Kita juga punya Majlis Ta’lim Putra Bangsa dan akan ada pendidikan bela diri pencak silat,” bebernya.
Kepala Sekolah TK Plus Putra Bangsa, Isti Wuryanti SS menambahkan, bahwa di lokasi ini tidak hanya sebagai belajar anak usia dini, ia berharap ke depan akan menjadi ruang bersama untuk saling berbagi, memberi, dan mengerti. Untuk menyelenggarakan sebuah peristiwa pendidikan yang berkualitas, dan terjangkau bagi semua warga bangsa.