Kobra Post Online – Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan sumber daya manusia terutama masyarakat Indonesia. Penulis meyakini bahwa tanpa pendidikan suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Namun demikian, akses terhadap pendidikan seringkali terbatas salah satunya adalah kurangnya dukungan finansial sehingga mengarah pada tingkat putus sekolah di kalangan anak-anak.
Pentingnya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu menjadi fokus utama dalam program “satu keluarga miskin, satu sarjana” yang diusung oleh calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Inisiatif ini mencerminkan kesadaran akan peran pendidikan dalam mengubah nasib dan menciptakan peluang yang lebih bagi generasi muda.
Pernyataan Ganjar Pranowo yang menyoroti pengalaman pribadi keluarganya yang harus mengatasi kendala finansial untuk menyekolahkan dirinya, sebagai bentuk alasan menjadikan sekolah gratis sebagai salah satu dari daftar program kerjanya. Hal ini menciptakan hubungan emosional dengan masyarakat yang juga mungkin menghadapi kesulitan finansial dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
Konsep “satu keluarga miskin, satu sarjana” tidak hanya menyentuh pada aspek ekonomi, tetapi juga menekankan pentingnya budi pekerti yang luhur. Ganjar mengilustrasikan harapannya bahwa melalui pendidikan, anak-anak dari keluarga miskin dapat tumbuh menjadi individu yang berkontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat.
Sekolah Gratis adalah impian jangka panjang bagi masyarakat Indonesia dan membawa perubahan positif dalam kualitas kehidupan sekaligus kemajuan ekonomi dan sosial. Namun perlu diketahui bersama bahwa program sekolah gratis ini harus dilakukan melalui pendekatan secara komprehensif dengan memastikan adanya fasilitas yang memadai, guru yang berkualitas dan kurikulum yang relevan.
Program “satu keluarga miskin, satu sarjana” merupakan langkah positif dalam upaya mengatasi ketidaksetaraan pendidikan dan kemiskinan. Penulis meyakini bahwa program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin. Namun, keberhasilan program ini sangat tergantung pada implementasinya melalui perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang memadai untuk memastikan bahwa program ini dapat dijalankan secara efektif dan berkelanjutan.
Menuju Masa Depan Berkualitas: Antara Sekolah Gratis atau Makan Gratis?
Perbedaan terhadap kedua program ini mencerminkan dilema nyata dalam upaya meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan anak-anak. Program “Sekolah Gratis” yang merupakan inisiasi dari Paslon 03 Ganjar-Mahfud dan Program “Makan Gratis” yang diinisiasi dari Paslon 02 Prabowo-Gibran menjadi bukti nyata bahwa kedua program ini sebagai permasalahan sebenarnya yang terjadi di Indonesia.
Sekolah Gratis menjadi pondasi utama untuk memberikan pendidikan yang setara bagi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, makan gratis di sekolah menargetkan aspek kesejahteraan melalui pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
Penulis dalam hal ini tidak memihak melainkan bersikap netral bahkan jika memungkinkan, kedua program ini sebaiknya diintegrasikan. Pendidikan dan Gizi merupakan elemen fundamental pembentukan generasi muda yang seharusnya tidak dilihat sebagai pilihan eksklusif, melainkan investasi bersama dalam masa depan yang berkelanjutan.
Sekolah Gratis atau Makan Gratis: Transformasi Nyata di Balik Komitmen
Sekolah Gratis atau Makan Gratis tidak hanya karena Program/Komitmen, Melainkan perlu aksi nyata. Sekolah Gratis harus menjadi pintu gerbang bagi kesempatan dan peningkatan kualitas pendidikan bagi setiap anak. Begitupun dengan makan gratis tidak boleh hanya menjadi kebijakan gizi, melainkan perlu implementasi yang efektif melalui penyediaan makanan bergizi, edukasi gizi dan pengawasan terhadap kesehatan anak.
Sekolah Gratis atau Makan Gratis harus menjadi bagian dari satu kesatuan untuk menciptakan masyarakat inklusif, cerdas dan sehat. Melalui aksi nyata bersama maka terdapat perubahan positif yang melibatkan semua lapisan masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Dibandingkan hanya sekadar menjadi sebuah komitmen, program “Sekolah Gratis” maupun “Makan Gratis” mencerminkan keinginan kuat untuk menciptakan perubahan nyata dalam dunia pendidikan dan kesejahteraan. Transformasi ini tidak hanya berkaitan dengan penghapusan biaya pendidikan atau penyediaan makanan di Sekolah, melainkan sebuah upaya konkret untuk membuka pintu kesempatan bagi setiap anak dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, baik “Sekolah Gratis maupun Makan Gratis” keduanya merupakan program yang sangat baik dalam mendukung kemajuan bangsa dalam membangun pondasi yang kuat untuk kesejahteraan bangsa di masa depan yang lebih cerah dan setara bagi generasi mendatang.