BOGOR, Kobra Post Online – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Industri Kecil Menengah (IKM) Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, memamerkan berbagai produk di stand Bogor Fest 2023. Produk-produk UMKM Rancabungur ini laris manis, terjual habis terutama minuman teh jambu kristal.
Ketua UMKM IKM Kecamatan Rancabungur, Humaidi mengatakan, banyak sekali produk-produk unggulan dari Rancabungur, utamanya jambu kristal yang diolah menjadi minuman teh jambu kristal.
“Banyak yang kami panjang di stand sini produk-produk unggulan kami, termasuk dari ketahanan pangan. Bukan hanya dipajang, tetapi kita pasarkan atau jual semua yang ada di sini,” kata Humaidi kepada Kobra Post Online di Pakansari, Cibinong, Jumat (25/8).
Lanjut Humaidi, minuman teh jambu kristal ini banyak diminati oleh pengunjung hingga habis terjual bahkan kekurangan.
“Sekarang lagi produksi, tapi belum dikirim lagi. Itu sangat luar biasa, termasuk Bapak Bupati juga, katanya luar biasa seger banget,” ucapnya.
Humaidi menyebutkan, selain minuman teh jambu kristal, nampak keripik-keripik dan combro frozen juga habis terjual.
“Sampai jam 7 malam kita kehabisan barang. Berarti produk Rancabungur banyak diminati oleh peserta-peserta dan pengunjung Bogor Fest ini,” tuturnya.
Ia menjelaskan, produk-produk yang ditampilkan di antaranya pastel mini abon, keripik singkong, keripik pisang dan aneka olahan pisang, pangsit, jeruk nipis, ramile (rengginang mini lele), minuman kunyit asam, dan masih banyak lagi.
“Ramile itu terbuat dari bahan bakunya dicampur dengan ikan lele, kemarin sampai kehabisan juga. Selain itu, ada kembang goyang mini, ini langka karena identiknya kembang goyang itu besar sama seperti rengginang itu besar. Tapi kami di sini membuat inovasi produk-produk yang kekinian,” jelas Humaidi.
Menurutnya, olahan yang paling unik dari Rancabungur yaitu teh jambu kristal. Karena di Bogor belum ada, hanya ada di Kecamatan Rancabungur.
Baca juga: Ayo Mengenal Kopi Tonjong Khas Kecamatan Cariu Bogor
Humaidi menuturkan, pemerintahan setempat khususnya Pemerintahan Kabupaten Bogor maupun dari dinas-dinas terkait untuk terus memfasilitasi para UMKM.
“Harapan kami sering-seringlah diadakan bazar seperti ini. Karena dengan ribuan peserta dan tamu undangan, itu sangat berpengaruh untuk segi peningkatan ekonomi bagi para pelaku UMKM IKM tersebut,” harapnya.
Di tempat yang sama, Pemilik Minuman Kunyit Asam, Fitria Wulandari mengatakan, untuk pengolahan kunyit asam ini seperti pada umumnya. Pertama kunyit dicuci terlebih dahulu hingga bersih lalu diblender. Setelah itu, airnya dimatangkan dahulu baru dimasukkan bahan-bahannya.
“Bahannya ada kunyit, asam jawa, gula aren, kayumanis dan sereh lalu di godok sampai matang. Untuk namanya yaitu AOW Jamu Kunyit Asam tersedia botol kecil dan besar,” katanya.
Fitria menjelaskan, untuk branding sendiri sedang tahap proses. Tempat produksi berada di Desa Candali, Kecamatan Rancabungur. “Alhamdulillah kita tidak pakai bahan pengawet, jadi semuanya alami,” jelasnya.
“Dan ini sudah berjalan, bahkan sampai orang Jakarta pun jauh-jauh pesan ke mari. Kita produksi sudah 2 tahun, pemasaran sudah ke Jakarta sampai ke Bandung juga ada,” tambahnya mengakhiri.
