SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani Minta Maaf Atas Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis

SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani Minta Maaf Atas Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis

BOGOR, Kobra Post Online – Terkait dugaan keracunan massal setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi pada Rabu (7/5) di Sekolah Bosowa Bina Insani yang beralamat di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, tercatat ada 171 siswa dan guru menjadi korban. 

Penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bosowa Bina Insani, Eko Arianto menuturkan permohonan maafnya atas insiden yang melanda siswa dan guru-gurunya.

Dia pun menyesali adanya kegaduhan yang belakangan ini terjadi akibat peristiwa siswa dan guru mendadak sakit perut.

“Kami Yayasan Bosowa Bina Insani menyatakan permohonan maaf kepada seluruh penerima manfaat siswa dan siswi, serta orang tua siswa penerima manfaat,” kata Eko saat ditemui di sekolah, Jumat (9/5).

SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani Minta Maaf Atas Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis

Eko menerangkan bahwa insiden ini menjadi pelajaran bagi pihaknya. Ia pun memberikan garansi akan melakukan evaluasi secara internal sembari berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

Eko mengaku belum mengetahui pasti akar masalah banyaknya siswa yang terjaring sakit. Tiap kali produksi, ia mengklaim bahwa pihaknya rutin melakukan uji Organoleptik sebelum MBG didistribusikan.

“Uji Organoleptik adalah setiap makanan yang selesai dimasak itu dicicipi secara keseluruhannya, dan ada sampelnya,” jelasnya.

Baca juga: Diduga Keracunan MBG, Siswa dan Guru Bosowa Bina Insani Bogor Dilarikan ke RS

Sampai hari ini, Eko masih menunggu uji lab dari sampel makanan yang dia berikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.

Ia memastikan distribusi MBG akan terus berlanjut di sekolah di bawah naungan Yayasan Bosowa Bina Insani.

“Kami juga sudah bergerak mengunjungi beberapa siswa yang terdampak sebagai komitmen dan tanggung jawab kami dengan pelaksanaan program ini,” pungkasnya.