Pemkot Bogor Respons Cepat Tangani Dugaan Keracunan MBG

Pemkot Bogor Respons Cepat Tangani Dugaan Keracunan MBG
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin saat menyambangi Sekolah Bosowa Bina Insani.

BOGOR, Kobra Post Online – Pemerintah Kota Bogor merespons cepat kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di Sekolah Bosowa Bina Insani saat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, turun langsung ke lokasi bersama Dinas Kesehatan untuk meninjau kondisi lokasi dan melakukan evaluasi.

“Saya hadir mewakili Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang sedang menghadiri kegiatan Apeksi. Saya ditugaskan untuk mengunjungi Yayasan Bina Insani dan berdiskusi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mewakili Badan Gizi Nasional (BGN),” ujar Jenal di lokasi, Jumat (9/5).

Jenal menegaskan, Pemkot Bogor melalui instansi terkait dan Dinas Kesehatan telah bergerak cepat begitu menerima laporan. 

“Begitu menerima laporan, Dinas Kesehatan langsung melakukan pemeriksaan. Mereka mengambil sampel dari makanan, ompreng atau tempat makan, air yang digunakan untuk memasak, dan juga muntahan dari siswa,” jelasnya.

Seluruh sampel tersebut kini dalam proses uji laboratorium di Labkesda Kota Bogor. “Insya Allah hasilnya bisa keluar hari Minggu. Dari sana kita akan tahu apa penyebab utamanya,” ungkapnya.

Dalam kunjungan itu, Jenal juga menyinggung standar operasional prosedur (SOP) yang telah disusun oleh BGN. Ia menyebut, SOP ini wajib dipatuhi oleh seluruh mitra pelaksana program, termasuk penyedia makanan.

“Dalam kondisi apapun, mitra kerja sama dengan BGN harus tetap berkoordinasi. Ini penting agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya.

Baca juga: SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani Minta Maaf Atas Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis

Ia juga menyampaikan bahwa meski Pemerintah Kota Bogor tidak dalam kapasitas menyetujui dapur penyedia makanan untuk Program MBG, pihaknya tetap merasa bertanggung jawab.

“Kami tetap bertanggung jawab karena yang terdampak adalah anak-anak kami di Kota Bogor. Kami harus memastikan mereka tetap bisa belajar dan menikmati program strategis nasional ini dengan aman,” pungkasnya.