BOGOR, Kobra Post Online – Pasca penutupan Jalan Otista (Otto Iskandardinata), Bogor Tengah, Kota Bogor, masyarakat khususnya para pejalan kaki yang akan menuju Suryakencana atau Pasar Bogor yang datang dari arah Tugu Kujang sempat kebingungan.
Mereka bertanya-tanya kepada masyarakat sekitar dan petugas yang sedang berjaga di sekitar Tugu Kujang, untuk mencari jalan alternatif yang lebih dekat menuju Suryakencana dan Pasar Bogor.
Pantauan Kobra Post Online pasca penutupan jalan otista, banyak pejalan kaki yang melintas Otista diarahkan oleh warga sekitar menuju Gang Babakan Peundeuy (Bapeun) samping SDN Otista.
“Silahkan ibu dan bapak lewat Gang Bapeun, dan menyebrang lewat jembatan Belong Pulo Geulis,” kata salah satu warga Bapeun kepada para pejalan kaki yang menuju Suryakencana.
Muhammad Rusli salah satu pejalan kaki mengaku, ia bersama istri dan anaknya datang ke Bogor dari Tangerang ingin ke Suryakencana.
“Tadi saya bersama istri dan anak saya naik angkot dari Stasiun Kereta Api, diturunkan di depan Botani Square Jalan Pajajaran. Kami mau ke Suryakencana mau cari kuliner,” kata Rusli kepada Kobra Post Online saat berjalan kaki melintasi jembatan Belong Pulo Geulis, Sabtu (6/5).
Baca juga: Pemkot Bogor Evaluasi Rekayasa Lalu Lintas Pasca Penutupan Jalan Otista
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan, pihaknya sengaja tidak membangun jembatan Bailey atau Jembatan orang sementara selama pelaksanaan pembangunan jembatan Otista karena luasan Jembatan Otista terbatas. Sebelah kiri pemukiman warga dan sebelah kanan lahan konservasi Kebun Raya.
“Jadi jika kita paksakan dibangun Jembatan Bailey akan memakan ruang dari jembatan yang akan kita bangun. Selain itu, di lokasi ini akan ada lalu lalang orang, sehingga berpotensi mengganggu dan menghambat pekerjaan jembatan,” ungkap Rena melalui akun Instagram @renadf.