BOGOR, Kobra Post Online – Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke 45 tingkat Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, diikuti oleh 75 peserta mayoritas warga Kecamatan Rancabungur.
Kegiatan ini dibuka oleh Camat Rancabungur, Dita Aprilia, sekaligus melantik tujuh dewan juri.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Nanan Hermawan mengatakan, berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan MTQ tahun ini digelar di Halaman Kantor Kecamatan Rancabungur.
“Biasanya kita laksanakan di pesantren. Namun tahun ini memiliki kantor kecamatan baru, maka dilaksanakan di kantor kecamatan,” kata Nanan yang juga menjabat Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Rancabungur kepada Kobra Post Online di ruang kerjanya, Senin (7/8).
Lanjut Nanan, pihaknya akan melihat siapa yang akan menjadi juara umum. Maka tahun depan pelaksanaan MTQ akan digelar di tempat yang menjadi juara umum tersebut.
Baca juga: Kecamatan Cigudeg Gelar MTQ
Ia menjelaskan, peserta yang mengikuti MTQ ini mencapai 75 orang, terdiri dari tujuh desa se-Kecamatan Rancabungur. Untuk sistem, sambungnya, yakni pembinaan, undangan dan mencari bibit-bibit baru.
“Jadi ada tiga. Yang pertama pembinaan yang kemarin mengikuti MTQ tingkat Kabupaten Bogor kita undang, kita bina dan kita tampilkan lagi. Kemudian, yang kedua mencari bibit-bibit baru dan ke-tiga untuk umum,” jelasnya.
Nanan menyebutkan, pelaksanaan MTQ ini selama satu hari. Selain itu, ada beberapa cabang yang dilombakan diantaranya Tilawah dewasa, remaja dan anak-anak, murotal dewasa, remaja dan anak-anak, Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), cerdas cermat dewas regu putra dan putri, serta kaligrafi.
“Jadi MTQ ini ada beberapa cabang yang dilombakan dengan dewan juri ada tujuh orang yang terdiri dari MUI, pondok pesantren dan KUA. Untuk kaligrafi biasanya kita tunjuk dari pesantren-pesantren yang sudah terbiasa,” ungkapnya.
Baca juga: Sambut HUT RI ke-78, Kecamatan Rancabungur Gelar Jumsih
Ia berharap, MTQ ini bukan hanya untuk menjadi juara. Namun agar menjadikan ajang silaturahmi, dan memperlihatkan kepada masyarakat bahwa masih ada putra putri remaja yang masih mau belajar Al-Quran.
“Saya berharap agar bisa menjadi contoh bagi remaja-remaja lain yang belum berminat. Dan mudah-mudahan Kecamatan Rancabungur menjadi kecamatan yang Qurani,” harapnya.