Kepala BPSDMI : Pola Pendidikan Vokasi Harus Diubah

Pola Pendidikan Vokasi

JAKARTA, Kobrapostonline.com – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto mengatakan, pola pendidikan vokasi harus segera diubah agar sesuai dengan nature-nya.

Langkah strategis tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 yang membutuhkan SDM industri berkompeten, sekaligus menyambut momentum adanya bonus demografi yang akan dinikmati oleh Indonesia,

“Harus segera mengubah pola pendidikan vokasi agar sesuai dengan nature-nya. Pendidikan vokasi yang diperlukan adalah kemampuan atau keterampilan dalam proses, produksi, bekerja. Sehingga profesionalitas SDM industri bisa muncul,” kata Eko di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Baca juga : Dunlop Aircraft Tyres Akan Bangun Industri Ban Pesawat di Karawang

Kepala BPSDMI menyampaikan, hingga saat ini Kemenperin memiliki sekolah vokasi dibidang industri yang terdiri dari 10 politeknik, 2 Akademi Komunitas (Akom), dan 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah-sekolah tersebut menjadi role model bagi sekolah kejuruan di bidang industri, sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan industri serta menghasilkan SDM industri yang siap kerja dan kompeten.

“Jumlah tersebut sebenarnya porsinya sangat kecil dibanding jumlah politeknik di seluruh Indonesia, yang jumlahnya ratusan sedangkan SMK jumlahnya mencapai 14 ribu. Karena itu, Kemenperin terus mengupayakan program pengembangan pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri. Kami sudah fasilitasi kerjasama 2.612 SMK dengan 855 industri dalam 4.997 untuk revitalisasi sekolah-sekolah di luar Kemenperin,” terangnya.

Reporter : Rangga A.

Editor : Yaso