JAKARTA, Kobrapostonline.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pacu tranformasi industri 4.0 untuk meningkatkan produktivitas industri manufaktur agar dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, hingga mengisi permintaan ekspor.
Berbagai langkah strategis telah dijalankan untuk merevitalisasi industri manufaktur didalam negeri, agar konsisten menjadi sektor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
“Indonesia memiliki pasar yang sangat besar. Ini menjadi potensi untuk memacu produktivitas industri kita. Sekaligus kita juga fokus mendorong daya saingnya agar lebih kompetitif lagi dikancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta. Jumat (01/11/2019).
Agus menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk melakukan transformasi sektor manufaktur didalam negeri, agar mampu menghadapi perkembangan era industri 4.0. Implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 diyakini akan membangkitkan kembali industri manufaktur di Tanah Air.
“Dengan pemanfaatan teknologi industri 4.0, akan mendorong peningkatan produktivitas sektor industri secara lebih efisien. Hal ini karena telah terbangunnya konektivitas melalui teknologi digital. Misalnya, menggunakan internet of things atau artificial intelligence,” paparnya.
Menperin optimistis, penerapan industri 4.0 akan membawa Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara di dunia yang mempunyai perekonomian terkuat pada tahun 2030.
“Ini merupakan aspirasi besar dari roadmap Making Indonesia 4.0,” imbuhnya.
Baca juga : Melalui Link And Match, Kemenperin Jodohkan IKM Dengan Industri Besar
Peta jalan tersebut mendorong penerapan industri 4.0 yang bakal mampu mengoptimalkan potensi penambahan pertumbuhan ekonomi sekitar 1-2% dari baseline pertumbuhan 5%, peningkatan kontribusi industri terhadap PDB hingga 25%, peningkatan net export sebesar 10%, dan menciptakan sebanyak 17 juta lapangan kerja.
“Bahkan, kami juga meyakini, industri 4.0 akan dapat memunculkan pekerjaan baru yang cukup banyak, seperti teknisi atau tenaga ahli yang mengoperasikan teknologi digital tersebut. Apalagi, saat ini banyak aplikasi yang telah berkembang untuk mendukung dalam proses produksi,” tutur Agus.
Reporter : Rangga A.
Editor : Yaso