Scroll untuk baca artikel
Info Bogor

Karinding Dari Ungkapan Hati Menjadi Karya Seni

606
×

Karinding Dari Ungkapan Hati Menjadi Karya Seni

Sebarkan artikel ini
Bilik Jasinga memainkan Karinding saat pentas mengisi acara Rancabungur Fest 2023. (Foto: Dok. Yaso-kobrapostonline.com).

BOGOR, Kobra Post OnlineKarinding merupakan alat musik tradisional Sunda yang terbuat dari bambu. Kini keberadaan alat musik tradisional tersebut sudah mulai dikenal dan dilestarikan oleh generasi muda

Seperti yang dilakukan anak-anak muda dari Jasinga, Kabupaten Bogor. Kelompok seniman muda yang mengatasnamakan Bilik Jasinga ini sangat piawai memainkan Karinding saat pentas mengisi acara Rancabungur Fest 2023 yang digelar di Lapangan Rancasari, Desa Pasirgaok, Sabtu (12/8) kemarin.

Penggiat Seni Karinding, Ayus Tamiang mengungkapkan, awalnya alat musik tersebut untuk mengusir hama, karena pada dahulu mayoritas masyarakat adalah petani.

Menurut Ayus, suara dari alat musik ini dapat menghasilkan gelombang suara yang mampu mengusir hama menjauhi lading.

Selain itu alat musik Karinding juga digunakan sebagai ungkapan hati untuk memikat pasangan atau lawan jenis.

“Konon masyarakat jaman dahulu sering memainkan alat musik ini pada saat berkunjung ke rumah sang pujaan hati untuk memikat lawan jenisnya. Bahkan katanya Karinding jadi ajang tarung (bertanding), mereka memainkan Karinding hebat hebat yang disisipi dengan jampi-jampi untuk memikat wanita pujaannya,” tutur Ayus kepada Kobra Post Online disela-sela mengisi acara Rancabungur Fest 2023.

Baca juga: Meriah 6000 Peserta Hadiri Rancabungur Fest 2023

Ayus menerangkan, untuk memainkan Karinding cukup mudah, tinggal disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir. Tentunya, tidak hanya Karinding tapi didukung pula oleh alat musik lainnya seperti, Jim bebeb atau goong tiup, mamanukan, dan celempung. “Itu semua alat musik terbuat dari bambu,” ucapnya.

“Sebelumnya Karinding itu dibuat dari pelepah aren. Kalau di Jasinga ada pohon aren yang gagal berbuah, dan tidak bisa diambil tirahnya maka pelepahnya dimanfaatkan untuk membuat Karinding,” ungkapnya.

Lanjut Ayus, kelompok seni Karinding Bilik Jasinga sudah berdiri tahun 2017. Sebelumnya di Jasinga yang memperkenalkan Karinding dari kelompok Kalakay Jasinga.

Baca juga: Mengulik Asal Usul Nama Jasinga, Sejarah Penting di Bogor

Saat ini sambung Ayus, kelompok Bilik Jasinga sudah mengkolaborasikan seni Karinding dengan alat-alat musik modern.

“Alhamdulillah teman-teman yang tergabung dalam Bilik Jasinga terus mensupport. Para penggiat seni Karinding yang tergabung dalam Bilik Jasinga saat ini berjumlah 30 orang,” pungkas Ayus yang juga berprofesi sebagai pengrajin bambu di Jasinga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *