BOGOR, Kobra Post Online – Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota mengamankan 3 tersangka jaringan pengoplos gas elpiji subsidi tiga kilogram (kg) ke tabung 12 dan 50 kg. Sedangkan seorang tersangka lainnya masih buron.
Selain menangkap 3 tersangka yang berinisial K, AS, dan SS. Polisi juga menyita barang bukti berupa dua unit truk, tiga unit pick up, 982 tabung gas 3 kg, 167 tabung 12 kg, serta 30 tabung 50 kg.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, saat ini masih ada satu pelaku yang buron berinisial C. Ia bertugas mencari tabung gas elpiji 3 kg di sekitaran Jakarta, kemudian dijualnya kepada AS.
“AS membeli tabung gas sebanyak sembilan rate, yang satu rate-nya berisi 290 tabung elpiji 3 kg. Kemudian keduanya bertemu di suatu tempat. Setelah itu, lantas elpiji dibawa oleh K ke daerah Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur untuk dioplos,” ujar Kombes Pol Bismo kepada wartawan, Senin (29/5).
Berdasarkan pengakuan pelaku, sambungnya, dalam sehari mereka dapat mengoplos seribu tabung elpiji.
“Gas elpiji 3 kg ini mereka beli satu tabungnya Rp 18 ribu, kemudian disuntikan ke tabung 12 kg yang dijual Rp130 ribu. Padahal per tabung 12 kg harusnya dijual Rp 250 ribu. Sedangkan tabung 50 kg dijual Rp 800 ribu, sementara harga legalnya adalah Rp1,2 juta. Jelas ini ada potensi kerugian negara,” jelasnya.
Lanjut Kapolresta, tabung gas elpiji oplosan itu dipasarkan di agen gas kawasan Jakarta dan Bekasi.
“Agen ini nantinya menjual dengan harga pasar,” ucapnya.
Bismo menjelaskan, ketiga pelaku dijerat dengan Undang Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Migas Pasal 55 dan UU Nomor 2 Tahun 2022 serta UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman pidana enam tahun penjara atau denda Rp 60 miliar.

Baca juga: Pelaku Penyalahgunaan BBG Bersubsidi di Cileungsi Terkuak
Sementara itu, Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila menambahkan, aksi ini baru dijalankan pada 19 Mei 2023, namun faktanya sudah ada barang yang dijual.
“Kalau soal berapa nominalnya, masih kita dalami,” ucapnya.
Ia juga menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam jual beli.
“Yang pasti gas oplosan itu dijual di Jakarta,” tegasnya mengakhiri.