Sementara itu, Perwakilan AIPGI dan IPB, Purnawati Hustina Rachman mengatakan bahwa sebagai pemateri dalam Program Genius, ia melihat antusias dari orang tua di dua sekolah itu sangat tinggi. Menandakan orang tua sadar akan gizi anaknya.
“Bisa dilihat pertanyaan-pertanyaan hari ini sangat berbobot. Artinya mereka (orang tua) ingin mengetahui lebih dalam, jadi penerimaan orang tuanya saya nilai sudah sangat baik, dan antusias terhadap kesehatan anaknya,” kata Tina sapaan akrabnya.
Tina mengungkapkan, dalam sosialisasi dan edukasi ini diisi oleh materi mengenai triguna makanan, atau fungsi makanan untuk tubuh. Sebagai sumber energi, zat pembangun agar tidak mudah sakit, pentingnya sarapan, dan yang lainnya.
“Sehingga program ini diharapkan tidak menjadi tumpuan ibu-ibu di rumah. Bahwa mereka (orang tua) bersantai tidak memberikan sarapan untuk anak-anaknya, karena mereka sudah tahu akan diberikan kudapan seminggu tiga kali,” ungkap Tina.
Baca juga: DKPP Jabar: Awas PMK dan Penyakit Benjolan pada Kulit Sapi
Menurutnya, jika ingin berhasil maka sarapan harus disiapkan oleh orang tua. Sehingga betul-betul kudapan ini berfungsi sebagai mestinya. Selain itu, ia menyampaikan kepada orang tua siswa mengenai pola hidup bersih dan pentingnya kesehatan.
“Bagaimana mencegah penyakit, penyebaran penyakit, dan juga ciri-ciri kudapan yang sehat,” ucapnya.
Tina menuturkan, kudapan yang akan diberikan telah dirancang memiliki protein hewani tinggi yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh.
“Zat pembangun ini untuk pertumbuhan. Pertumbuhan tinggi badan, otot, tulang dan sebagainya. Jadi bahan utamanya itu protein hewani, contohnya telur, daging ayam, daging sapi, udang, serta ikan. Maka protein hewani ini menjadi bahan utamanya,” tuturnya.
Baca juga: Serasi Gelar Bazar Sembako Murah di Tanah Sareal
Lanjut Tina, contoh kudapan itu adalah seperti nugget, dimsum, egg roll, fish roll dan sebagainya. Proporsi dagingnya lebih banyak daripada tepung-tepung dan yang lainnya.
Ia berharap sesuai dengan tujuan Program Genius bahwa dengan pemberian kudapan ini tidak hanya meningkatkan berat, tinggi badan siswa. “Sebetulnya fungsi kudapan ini untuk membangun Generasi Emas 2045 nanti, jangka panjangnya,” ungkapnya.
