BEKASI, Kobra Post Online – Pemerhati lingkungan dan Penasehat Prabu PL, Nugraha Hamdan menilai Kabupaten Bekasi darurat sampah. Oleh karena itu, perlu ada pembenahan segera. Sampah harus dikelola dengan bijak agar tidak menumpuk dan merusak keseimbangan alam.
Nugraha merespons pemberitaan beberapa TV nasional tentang tumpukan sampah di Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL). DLH Kabupaten Bekasi, melalui Humasnya menyebut telah mengangkut 100 ton sampah dari aliran sungai. Namun, Nugraha menilai ini bukan pencapaian yang patut dibanggakan.
“Bukan soal mengangkut 100 ton sampah. Ini bukti DLH Kabupaten Bekasi tidak mampu mengurusi masalah sampah,” kata Nugraha saat ditemui di rumahnya, Jumat (13/9/2024).
Nugraha menjelaskan, saat musim kemarau, air sungai menyusut. Namun, curah hujan tinggi di wilayah selatan membuat debit air naik. Sampah dari TPS liar di sepanjang bantaran sungai terbawa arus dan memenuhi aliran sungai CBL.
Menurutnya, DLH seolah menganggap pengangkutan 100 ton sampah sebagai prestasi. Padahal, masalah sebenarnya bukan itu.
“Masalahnya ada dua. Pertama, Kabupaten Bekasi sudah darurat sampah. Kedua, TPA Burangkeng sudah tidak representatif. TPA ini sudah kelebihan kapasitas. Sistem pengelolaannya yang awalnya sanitary landfill kini berubah jadi open dumping. Sarana pendukung seperti IPAL sudah rusak dan tertimbun sampah,” jelasnya.
Baca juga: PRABU Peduli Lingkungan Gelar Aksi Demo Terkait Sampah Pasar
Nugraha menambahkan, rumah kompos di TPA Burangkeng juga sudah tidak ada dan tertimbun sampah. Ia menegaskan, pemerintah Kabupaten Bekasi harus segera merespons. Infrastruktur pengelolaan sampah masih jauh dari memadai.
Nugraha juga mengatakan, Prabu PL sudah mengirim surat kepada Pj Bupati Bekasi dan dinas terkait pada akhir Agustus. Namun, tidak ada respons. Pada 6 September, Prabu PL bersama warga, termasuk petani dan pemuda, melakukan aksi unjuk rasa. Mereka diterima oleh Ketua Sementara DPRD Kabupaten Bekasi.
“Kita ingin berdiskusi soal penanganan sampah di TPA Burangkeng. Kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Hujan sebentar saja, warga sekitar sudah kebanjiran,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Syarif Donny Sirait, belum memberikan tanggapan terkait situasi darurat sampah ini.