BOGOR, Kobra Post Online – Sebuah Inovasi diluncurkan Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, untuk mensukseskan program ketahanan pangan nasional.
Inovasi yang dimaksud yaitu dengan pemanfaatan limbah galon plastik (galon air mineral) sebagai media tanam padi.
“Alhamdulillah program ini sudah dua tahun, dan mendapat respon positif dari masyarakat,” kata Kepala Desa Bojong Jengkol, Awaludin Ma’rifatullah di kantornya, Selasa (4/2) kemarin.
Menurut Awaludin, manfaat dari program ini diantarnya untuk mendukung program ketahanan pangan, dan pengelolaan sampah plastik bekas air mineral yang dimanfaatkan untuk media tanam. Menurutnya, inovasi ini akan terus dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Dengan sistem hidroponik berbasis limbah galon plastik, metode diharapkan akan menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan,” ujarnya.

Baca juga: Peringatan Isra Mikraj SDN Balungbang Jaya 3 Hadirkan Pendongeng Boneka
Dengan metode ini, sambung Awaludin, masyarakat bisa menanam tanaman serta sayur-sayuran di pelataran atau samping rumah mereka yang luas lahannya terbatas.
“Selain mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan, kami berharap melalui inovasi ini juga menjadi langkah nyata dalam pengelolaan limbah plastik yang lebih ramah lingkungan,” tuturnya.
Kades Bojong Jengkol itu mengungkapkan bahwa dengan adanya kebijakan ketahanan pangan, sejak tahun 2022 di wilayah Desa Bojong Jengkol sudah merambah ke persawahan.
“Lahan yang tadinya ditanam palawija kita memulai menanam padi diatas lahan yang kita punya seluas 10 hektare, bahkan sebagian masyarakat di sini pun juga melakukan penanaman padi. Kami mempunyai target pada tahun 2025 ini, warga kami yang terdiri dari 3173 KK bisa tercukupi kebutuhan pangannya,” kata Awaludin.
Baca juga: Musrenbang Kecamatan Bojonggede, Infrastruktur dan Pelayanan Publik Jadi Program Prioritas
Masih kata Awaludin, kebutuhan pangan warga Desa Bojong Jengkol diperkirakan sekitar 304 ton, namun dengan lahan 10 hektar belum bisa mengcover kebutuhan pangan. Oleh karena itu, ia mengajak kepada warga untuk menanam padi di pekarangan rumahnya, dengan memanfaatkan media tanam bekas galon air mineral. “Kita berharap satu rumah ada 100 tambulasi pot atau polibeg,” pungkasnya.