Scroll untuk baca artikel
Info Bogor

Pria Berusia 24 Tahun Tewas, Diduga Gantung Diri di Cisarua

154
×

Pria Berusia 24 Tahun Tewas, Diduga Gantung Diri di Cisarua

Sebarkan artikel ini
Evakuasi jenazah korban yang masih tergantung.

BOGOR, Kobra Post Online – Seorang pria berusia 24 tahun tewas, diduga gantung diri di lokasi tempat baja ringan di samping kandang pelatihan anjing Von Phanuel Kennel di Kampung Baru Keramat RT 003 RW 009 Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (15/4) kemarin.

Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa menjelaskan bahwa pihaknya setelah menerima laporan ditemukan seorang pria yang diduga gantung diri.

“Ada empat orang saksi yang kami mintai keterangan. Diketahui korban yang ditemukan warga diduga gantung diri. Korban diketahui bernama Ardi Febrianto (24), merupakan warga Panggung Rejo RT 001 RW 001 Kelurahan Panggung Rejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupateh Pringsewu, Provinsi Lampung,” kata Eddy di Bogor.

Kapolsek Cisarua menuturkan, korban terakhir berada di dalam kamar rumah kayu bersama rekan kerjanya yang bernama Anto Saputra sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu korban posisi sedang tiduran di atas kasur.

“Korban mengaku sakit kepada rekannya yang berada satu kamar. Lalu temannya itu menawarkan makan, dan kerokan namun korban tidak menjawab. Tidak lama kemudian korban keluar dari rumah kayu yang lokasinya dalam pekarangan tempat pelatihan anjing. Saat itu korban mengenakan pakaian hitam,” ucapnya.

Lanjut Eddy, ketika itu korban bertemu dengan dua orang bernama Denata Gerai Dio dan Dka Dwi yang sedang mengobrol. Kedua orang itu berprofesi sebagai pelatih anjing.

“Kami mendapat keterangan bahwa dia terakhir kali update status kata-kata caption di WhastApp pada jam 14.47 WIB. Dalam captionnya tertulis “Mak anak mu kepengen turu kepenak”. Dan sekitar pukul 06.59 WIB korban menghubungi rekan kerjanya bernama Ade Setiawan yang ingin menggadaikan Hpnya,” jelasnya.

Baca juga: Demam Berdarah, Bagaimana Pencegahannya?

Namun, sambungnya, temannya menolak serta melarang korban untuk menggadaikan Hpnya. Sebagai pengganntinya Ade menawarkan untuk meminjamkan uang sebesar Rp500 ribu.

“Jenazah korban dilarikan ke RSUD Ciawi. Namum keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menganggap kejadian itu sebagai musibah. Jenazah korban diambil keluarganya untuk di makamkan di pemakaman keluarga di Pringsewu, Lampung,” tutup Eddy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *