BOGOR, Kobrapostonline.com – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor akan membuka 3.000 sambungan langganan baru untuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2020 ini.
Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan, Syaban Maulana saat ditemui di aula Water Treatment Plant (WTP) Dekeng, mengatakan pemasangan baru yang dikhususkan untuk MBR ini merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Tahun ini kita merencanakan pemasangan 3.000 sambungan baru untuk MBR. Sesuai data yang sudah kita ajukan dan telah disetujui oleh Kementerian PUPR,” kata Syaban Maulana usai acara Opend Day, rangkaian HUT ke 43 Perumda Tirta Pakuan. Selasa (10/03/2020).
Sebelumnya, lanjut Syaban, pada akhir tahun 2019 lalu, Perumda telah melakukan pendataan terhadap masyarakat untuk diajukan dalam program MBR.
“Akhir tahun kemarin data tersebut telah kita ajukan. Termasuk persyaratannya sudah kita penuhi sesuai kriteria. Seperti, daya listrik yang digunakan kurang dari 1.200 VA, kemudian ketegori rumah tidak layak huni dan lainnya. Pengajuan kita lebih dari 3.000, ”ungkapnya.
Ia menambahkan, setelah melalui proses evaluasi dan verifikasi data oleh Kementerian PUPR, disetujui 3.000 sambungan baru. Pelaksanaan program ini akan diawali dengan pemasangan pipa ke daerah layanan yang dilaksanakan oleh Perumda Tirta Pakuan, menggunakan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).
“Untuk pemasangan pipa kita gunakan dana PMP, karena salah satu persyaratan MBR harus ada PMP. Setelah itu selesai, pada Oktober nanti, pihak Kementerian akan melakukan pengecekan langsung ke pelanggan. Jika disetujui, baru turun dana sebesar Rp3 juta per pelanggan. Tapi dananya akan masuk ke kas daerah,” jelas Dirtek itu.
Baca juga : Jalin Kemitraan, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Gelar Media Gathering
Untuk diketahui, berdasarkan data Perumda Tirta Pakuan, program MBR ini menargetkan 12 lokasi. Dengan 10 lokasi di Kecamatan Bogor Barat dan 2 lokasi di Kecamatan Bogor Utara. Program ini juga digulirkan untuk mengatasi masalah sulitnya akses air minum bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Reporter : Hamid
Editor : Rangga A.