Kobrapostonline.com – Humas Mandul, Berita Jadi Polemik. Gejala apa sebenarnya ketika pejabat kerap meralat pernyataannya yang kadung tayang dan dipublikasikan di media massa?. Kenapa dengan gampangnya pejabat bilang saltik (salah tik) atau mengatakan awak media salah kutip pernyataannya?.
Meski sepele dan dianggap sederhana, namun bisa menimbulkan kesalahpahaman publik, kegaduhan, pro-kontra, polemik berkepanjangan, kontroversi, dan bisa berujung masalah hukum. Tidak itu saja, publik akhirnya menilai bahwa pemerintah atau pejabat yang bersangkutan bekerja tidak kompeten, tidak profesional, dan tidak kredibel.
Belajar dari fenomena itu orang-orang yang bekerja dibelakang meja redaksi sebagai penyunting atau editor berita sangat penting, strategis, dan signifikan perannya. Namun mereka pun tidak bisa dipersalahkan ketika berita yang sudah diterbitkan atau ditayangkan dianggap salah kutip. Karena editor hanya menerima berita yang dikirim oleh wartawan ke meja redaksi.
Namun disisi lain, tak kalah pentingnya adalah peran humas, lembaga yang bertugas meluruskan informasi atau berita, sekarang ini sepertinya tidak terdengar gaungnya. Bahkan membiarkan berita itu terus bergelinding menjadi opini publik. Sehingga tak heran jika ada yang mengatakan, “Humas Mandul”.
Padahal humas bukan hanya identik sebagai tukang foto pejabat atau petugas kliping koran dan pembuat Press Release. Namun melakukan literasi kepada masyarakat, dan tidak kalah penting tugas humas adalah counter narasi atau kontra narasi, dan meluruskan isu-isu yang mungkin diputar balikkan.
Baca juga : Usut Tuntas Robohnya Atap Gedung DPRD Kota Bogor
Humas sebagai salah satu simpul dalam jaringan informasi yang sangat berperan dalam membangun kepercayaan publik. Program-program yang dicanangkan pemerintah memiliki kekuatan bila pesannya tersampaikan, dipahami, dan dipercaya masyarakat.
Kekuatan ini akan membangkitkan optimisme dan percaya diri yang besar. Tidak hanya bagi pemerintah, tapi juga bagi bangsa. Membangun kepercayaan publik tidaklah mudah. Oleh karena itu, peran simpul-simpul utama jaringan informasi, seperti humas, menjadi sangat penting.
Penulis : Mahmudin Nurdin (Didin)