BOGOR, Kobra Post Online – Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto dan unsur Forkopimda (Forum Komunikasj Pimpinan Daerah) Kota Bogor, melakukan peninjauan terhadap harga-harga sayuran, tempe, buah, bumbu serta bahan pokok lainnya di Pasar Induk Teknik Umum (Tekum), Senin (11/3) kemarin.
Peninjauan ini dilakukan guna memastikan harga-harga kebutuhan rumah tangga di Kota Bogor masih stabil memasuki bulan Ramadan 1445 Hijriah.
Rombongan Forkopimda yang didampingi oleh jajaran direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, langsung melakukan melakukan pengecekan terhadap stok komoditas di Pasar Tekum. Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak Perumda PPJ dan Dinas Perdagangan, Bima Arya menyebutkan bahwa harga komoditas masih stabil dan stoknya masih terjaga sampai dua pekan kedepan. Hanya harga beras yang masih dikeluhkan tinggi oleh pedagang dan masyarakat.
“Tadi saya dan Pak Atang melihat harganya relatif stabil, pasokan juga lancar,” ujar Bima.
Sebagai pasar induk bagi wilayah di sekitar Kota Bogor, Bima juga memastikan bahwa stok sayur seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan bawang bombai beserta buah-buahan di Pasar Induk Tekum Kota Bogor masih aman dan terjaga.
Namun, jika nanti terjadi persoalan dalam hal stok dan kenaikan harga komoditas pangan, Bima menyampaikan Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan skenario pelaksanaan operasi pasar.
“Yang kita khawatirkan kan cabai, beras, bawang dan sebagainya yang dibutuhkan saat puasa dan lain-lain, tapi stoknya lancar. Kalau ada kenaikan harga, nanti kita cek penyebabnya kenapa. Kalau karena stoknya berkurang ya pasti kita lakukan operasi pasar,” jelasnya.
Baca juga: Dinkukmdagin Kota Bogor Gelar Gerakan Pasar Murah di Kelurahan Menteng
Di lokasi yang sama, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menambahkan selama Ramadaan sampai Lebaran nanti, ia meminta Tim Pengendali Iflasi Daerah (TPID) yang dinakhodai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, untuk terus melakukan pengecekan terhadap komoditas pangan di seluruh pasar Kota Bogor.
Dalam hal tersebut, Atang pun menekankan komoditas seperti beras harus menjadi perhatian utama. Jika terjadi tren kenaikan harga komoditas pangan, dia meminta TPID langsung berkoordinasi dengan memastikan rantai pasok lancar.
“Yang terpenting dari TPID memantau harga. Jika ada tren dalam satu minggu ada kenaikan, tentu harus segera komunikasi dengan pihak terkait. Komunikasi dengan supplier maupun distributor. Khusus untuk beras, segera komunikasi dengan Bulog,” tegas Atang.