BOGOR, Kobra Post Online – Hujan deras disertai angin kencang pada Senin petang hingga malam (26/10) kemarin menyebabkan bencana disejumlah wilayah Kota Bogor, seperti banjir lintasan, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim melakukan peninjauan ke sejumlah wilayah yang terdampak, seperti di Kelurahan Bondongan dan Jalan Kapten Muslihat, Paledang.
“Kota Bogor mengalami hujan angin yang deras mengakibatkan beberapa kejadian, yang menonjol yaitu longsor di Kelurahan Bondongan, kemudian ada banjir lintasan juga di Lawang Gintung, dan beberapa titik di Tegallega dan Batutulis,” ujar Dedie.
“Terakhir, setelah hujan reda justru ada kejadian yang mengejutkan juga, ada pohon besar tumbang di depan Gereja Katedral,” sambungnya.

Dedie menilai, teruntuk pohon tumbang di Jalan Kapten Muslihat akan memakan banyak waktu untuk melakukan evakuasi, sebab diameter pohon yang cukup besar.
“Kalau dilihat dari situasi ini mungkin memakan waktu yang cukup lama, karena diameter pohonnya cukup besar,” ungkapnya.
Kendati demikian, Dedie mengapresiasi langkah petugas gabungan yang berjibaku melakukan evakuasi di semua lokasi kejadian yang terdampak.
“Nah untuk antisipasi ke depan saya minta kepada Kadis Perumkim untuk cek kembali KTP pohon kita, karena kalau dilihat akarnya ini sangat rapuh,” pintanya.
Mengingat banyaknya pohon di Kota Bogor, Dedie mengimbau kepada masyarakat untuk mencari tempat perlindungan bila terjadi hujan dan angin kencang.
“Saya imbau kepada masyarakat apabila hujan angin terjadi di Bogor, apalagi dengan curah hujan yang deras, silakan mencari tempat perlidungan dulu, jangan berada di bawah pohon atau jalanan. Karena di Kota Bogor banyak pohon besar,” ujarnya.
Ia menambahkan, terdapat paling tidak 247 pohon dengan KTP merah (status bahaya). Swcara bertahap Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) melakukan penanganan.
“Sebagian memang sudah kita lalukan pengecekan, dari ribuan pohon, ada 247 pohon ber-KTP merah. Memang harus ada mitigasi, sehingga masyarakat jangan jadi korban,” pungkasnya.







