BOGOR, Kobra Post Online – Bakal calon (Balon) Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim memohon doa dari para kiai, ulama dan para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kamaliyyah RW 12 Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Hal itu disampaikan Dedie saat menghadiri acara halal bihalal Idul Fitri 1445 H pada Minggu (5/5) kemarin.
Dedie memohon doa dan restu dari para kiai ulama dan para santri untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang.
“Saya diminta ikut dalam kontestasi Pilwalkot Bogor. Saya mikir, apakah saya pantas atau tidak jadi wali kota?,” tanya Dedie. Serempak jamaah yang hadir yang menjawab pantas.
Pada kesempatan itu Dedie menyampaikan terima kasih kepada para Ketua RT, RW, LPM, dan DKM atas kebersamaannya dalam membangun Kota Bogor selama 5 tahun terakhir dimana dirinya menjadi wakil wali mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya.
“Mohon maaf bila ada yang masih kurang atau belum memenuhi harapan masyarakat. Insya Allah ke depan kita lanjutkan dan kalau ada yang kurang kita penuhi,” ucapnya.
Dedie menyatakan siap menerima masukan dan saran dari masyarakat.
“Walaupun saya sudah tidak menjabat sebagai wakil wali kota, silaturahmi dengan masyarakat harus terus berlanjut,” katanya.
Karena, sambungnya, dengan seringnya bersilaturahmi selain akan memudahkan rezeki juga akan panjang umur. “Jadi ini power of silaturahmi,” ujarnya.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Dedie A. Rachim
Terkait panjang umur, Dedie mengaku bersyukur bahwa angka harapan hidup masyarakat Kota Bogor saat ini rata-rata 74 tahun.
“Sebelumya pada saat Pak Bima Arya pertama menjabat Wali Kota Bogor pada tahun 2014, Angka Harapan Hidup di usia 69 tahun. Ini bukti bahwa Kota Bogor semakin baik dari berbagai aspek pembangunan, baik infrastruktur maupun derajat kesehatan warganya,” ungkap Dedie.
Di bagian lain Dedie menyampaikan perhatiannya mengenai pembangunan sarana keagamaan di Kota Bogor yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Ketika awal saya menjabat Wakil Wali Kota Bogor, bantuan sarana keagamaan yang dialokasikan dari APBD Kota Bogor Rp 25 miliar, dan di tahun kelima saya menjabat meningkat menjadi Rp 50 miliar,” bebernya.
Begitu pula insentif guru ngaji, lanjutnya, terus mengalami peningkatan setiap tahun, meskipun banyak yang belum kebagian.
“Tapi Insya Allah, ke depan guru-guru ngaji di Kota Bogor akan menjadi perhatian,” tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Kamaliyyah, KH Syahrul Adam menyatakan siap mendukung penuh Dedie A. Rachim menjadi Wali Kota Bogor.
“Kunjungan Pak Dedie ke Pondok Pesantren Al Kamaliyyah merupakan yang ketiga kalinya,” kata KH. Syahrul.
KH Syahrul menyebutkan bahwa Masjid di kompleks Pondok Pesantren Al Kamaliyyah sudah mendapat hibah dari Pemerintah Kota Bogor sebesar Rp 135 juta.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Bogor juga Pak Dedie Rachim yang telah membantu pembangunan Masjid di Pesantren Al Kamaliyyah,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, Pondok Pesantren Al Kamaliyyah berdiri sejak tahun 2018. Jumlah santri yang menimba ilmu di sini sekitar 100 orang, di antaranya 20 santri mondok.
“Para santri yang mondok tidak hanya dari Bogor juga datang dari luar daerah,” pungkasnya.